Komplotan Pelajar Bobol SDN 13 Pedungan

Gedung SDN 13 Pedungan, Denpasar Selatan. (ist)

DENPASAR | patrolipost.com – Komplotan pelajar membobol  Sekolah Dasar Negeri (SDN) 13 Pedungan, Denpasar Selatan, Sabtu (28/3/2020) pukul 07.00 Wita. Mereka masing-masing berinisial IMR (15), ASR (15), JRS (17), MW (17) dan KBTV (17).

Kasat Reskrim Polresta Denpasar Kompol I Dewa Putu Gede Anom Danujaya mengatakan, setelah menerima laporan dari pihak sekolah, pihaknya langsung melakukan penyelidikan. Dari keterangan saksi dan sejumlah bukti petunjuk, polisi mengantongi identitas dua pelaku  berinisial ASR, dan IMR. Mereka diringkus di rumah masing-masing di kawasan Denpasar pada hari itu juga pukul 14.00 Wita. Setelah diamankan, keduanyanya mengaku melakukan aksi bersama 3 orang teman lainnya.

Bacaan Lainnya

“JRS, MW, KBTV diamankan di rumah masing-masing. Mereka diamankan berdasarkan keterangan kedua pelaku yang diamankan lebih dahulu. Dari tangan mereka, kami amankan laptop yang dicuri dari SD tersebut,” terangnya.

Para pelaku yang masih di bawah umur dan berstatus pelajar itu ini masuk ke ruang guru dengan cara merusak pintu. Dari ruang guru mereka menggondol sebuah laptop merk Asus 14 inc. “Kerugian yang dialami pihak sekolah mencapai balasan juta. Para pelaku ini juga mengaku bahwa pernah beraksi di sebuah kosan Jalan Tukad Baru Timur Gang Masruri III, No 1, Kampung Kepaon, Pemogan, pada Rabu (11/3),” jelas mantan Kapolsek Kuta Utara ini.

Para pelaku juga beraksi di sebuah kosan di Jalan Bung Tomo Denpasar. Mereka mengambil tas kompek yang berisi uang Rp 4 juta. Selain itu di Warung Ayam Geprek di Jalan Buana Kubu No 21 Denpasar, pada Jumat (20/3) sekitar pukul 23.00. Di warung ini mengambil sebuah HP merek Oppo yang disimpan di dalam laci warung tersebut. Total ada 5 TKP komplotan beraksi.

Dari para tersangka juga diamankan barang bukti  laptop Asus, sepeda motor FU yang dibeli oleh tersangka dengan uang hasil curian di kos Jalan Bung Tomo. Diamankan juga HP merek Oppo yang dicuri tersangka di Warung Ayam Geprek. Serta sepeda motor yang digunakan para komplotan ini beraksi.

“Kami masih dalami keterangan mereka. Karena sudah beraksi lebih dari 1 TKP sehingga tetap diproses walaupun mereka masih di bawah umur,” ujarnya. (007)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.