Virus Corona Berimbas pada Pelaksanaan Ngusaba Kedasa Pura Batur

Upacara Ritual Ngusaba Kedasa di Pura Ulun Danu Batur/ist.

BANGLI | patrolipost.com – Upacara Ngusaba Kedasa di Pura Ulun Batur, Desa Adat Batur, Kecamatan Kintamani, Bangli dilaksanakan dalam waktu dekat. Puncaknya dilaksanakan pada Anggara Pon Wuku Merakih, Selasa (7/4/2020) mendatang. Sementara itu merebaknya virus Corona (Covid-19) pelaksanaan upacara pun terbatas dan berlangsung sederhana.

Pengemong Pura Ulun Danu Batur, Jero Gede Batur Duhuran menyampaikan terkait pelaksanaan pujawali Ngusaba Kedasa sebelumnya sudah dibahas dalam pertemuan dengan desa pakraman serta dari PHDI.  Dari pertemuan tersebut ada beberap point diputuskan. Meliputi pelaksanaan ngusaba disederhanakan yakni selama 7 hari mulai dari ngemedalang hingga nyineb.

Bacaan Lainnya

“Ida Bhatari katurang bhakti pengodal (Medal) pada 4 April dan upacara nyineb pada 11 April mendatang,” ungkapnya, Minggu (29/3/2020).

Kata Jero Gede Batur, dalam pelaksanaan ngusaba pemedek yang tangkil ke jeroan dibatasi sebanyak 25 orang. Kemudian untuk krama desa pun menghaturkan bhakti pepranian di merajan masing-masing. Menurut Jero Gede Batur, persembahyangan krama desa dijadwal per banjar adat dan yang ke pura cukup perwakilan. “Hal ini mengikuti imbauan pemerintah untuk melaksanakan social distancing,” jelasnya.

Lebih lanjut, biasa setiap kabupaten secara bergilir ngaturang bhakti penganyar, akan tetapi dengan kondisi seperti saat ini maka bhakti pengayar dari kabupaten lain tidak ada. Kemudian untuk persebahyangan pun ditutup hingga pukul 22.00 Wita. Disisi lain, persembahyangan umat hanya diwakili oleh bendesa adat, selanjutnya tirta dituwur ke desa masing-masing.

“Pelaksanaan ngusaba memang disederhanakan, tidak ada ilen-ilen, pengayar kabupaten tidak ada, namun ini tidak mengurangi makna upacara ngusaba,” sebutnya membari mengatakan pelaksanaan upacara ini untuk memohon kerahayuan jagat.

Disinggung terkait pelaksanan pepada wewalungan dan pepada penek yang melibatkan banyak orang, kata Jero Gede Batur, pepada dilaksanakan di tempat yakni bahkti langsung katur di palinggih.

“Untuk pepada biasa sarana ucapara dipunut oleh krama mengeliling pura, serta diiringi tabuh (gamelan). Sedangkan untuk sekarang bhakti langsung katur di palinggih,” imbuhnya.

Disisi lain untuk pelaksanaan ngusaba krama pengempon sudah mulai melakukan persiapan di Pura Ulun Danu Batur. (750)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.