Memanfaatkan Waktu WFH untuk Keluarga Bahagia

Oleh : I Kadek Dwi Prisaadi, SSos *)

 

SEIRING dengan merebaknya Virus Covid-19 di Indonesia dan di dunia pada umumnya, maka Gubernur Bali mengeluarkan Surat Edaran No 7194 tahun 2020 pada tanggal 16 Maret 2020. Begitu pula dengan Kepala BKKBN mengeluarkan Surat Edaran Nomor 02 Tahun 2020 pada tanggal yang sama. Salah satunya butirnya adalah agar semua pegawai pemerintah melakukan pekerjaan kedinasannya di rumah, dimana lebih dikenal dengan nama Work From Home (WFH).

Bacaan Lainnya

Bukan saja instansi pemerintah yang melakukan WFH, tetapi beberapa instansi swasta yang memungkinkan pekerjaannya dilakukan di rumah memberlakukan WFH ini. Hal ini dimaksudkan untuk meminimalisasi penyebaran Virus Covid-19.

Setelah diberlakukannya WFH pada beberapa pegawai, ada beberapa pegawai yang memanfaatkan waktu WFH dengan pulang kampung, berlibur, nongkrong di luar rumah, dimana notabenya ini malah tidak mendukung program pemerintah untuk meminimalisasi penyebaran virus Covid-19. Hal ini mungkin disebabkan masih banyak pegawai yang belum tahu memanfaatkan waktu pada saat di rumah, sehingga menjadi bosan di rumah dan memutuskan untuk pergi ke luar rumah.

BKKBN dengan logo dan slogan baru juga mengeluarkan program baru yaitu program Pembangunan Keluarga Kependudukan dan Keluarga Berencana (”Bangga Kencana”) dalam program ini BKKBN ingin mengubah “image” di masyarakat dari institusi yang melayani pemasangan alat kontrasepsi menjadi institusi yang mengurus keluarga untuk mencapai keluarga bahagia.

Dalam tulisan ini saya ingin memberikan beberapa contoh kegiatan yang bisa kita lakukan di rumah pada saat pemerintah menganjurkan tetap di rumah.

SEHAT merupakan syarat utama agar keluarga Bahagia, semua anggota keluarga harus sehat agar keluarga menjadi bahagia. Kegiatan untuk menjaga kesehatan pada saat kita di rumah adalah dengan melakukan aktifitas fisik, seperti membersihkan rumah, menyemprotkan disinfektan di rumah dan jangan lupa mengajak seluruh anggota keluarga yang mampu untuk melakukan pembersihan ini. Selain menjadikan rumah/lingkungan sehat, badan sehat (karena aktifitas fisiknya) juga menumbuhkan rasa tanggung jawab kepada seluruh anggota keluarga untuk menjaga kebersihan rumah dan lingkungan.

Aktifitas selanjutnya adalah memasak dan memberikan makanan yang bergizi kepada keluarga. Bagi Bapak/Ibu yang lebih sering membeli makanan untuk keluarga daripada membuatnya pandemi Covid-19 ini bisa mengubah pandangan, sikap, dan prilaku kita tentang pemenuhan kualitas gizi pada keluarga. Bagi yang belum pernah memasak bisa dibantu dari tutorial-tutorial yang ada di media dan jangan lupa untuk melibatkan seluruh anggota keluarga untuk mempererat hubungan dalam keluarga. Eksekusi akhirnya adalah makan bersama keluarga sambil menceritakan pengalaman-pengalaman masing-masing anggota keluarga.

Selain itu bisa juga dilakukan olahraga ringan seperti senam sehat bersama keluarga.

KASIH SAYANG merupakan syarat selanjutnya agar keluarga bahagia. Kegiatan yang bisa dilakukan di rumah untuk memupuk kasih sayang di rumah ada beberapa hal. Yang pertama untuk mewujudkan kasih sayang tersebut adalah kejujuran di antara masing-masing anggota keluarga, selain kejujuran juga ada ikhlas, cinta, dan mengutamakan kepentingan keluarga.

Dalam materi kelompok Bina Keluarga Balita (BKB) di masing-masing banjar ada yang namanya “Media Interaksi” dimana media interaksi ini merupakan sarana untuk memupuk kasih sayang, kedekatan dan menumbuhkan kreatifitas pada anak di kelompok umur 0-5 tahun. Media interaksi ini terdiri dari Mendongeng, Bermain, Bernyanyi/Menari.

Bagi bapak/ibu yang jarang memperhatikan tumbuh kembang anak karena kesibukan dalam bekerja bisa mulai menumbuhkan kasih sayangnya dengan mulai mengajak anak bermain dan diusahakan permainan yang edukatif, yang dapat merangsang tumbuh kembang dari anak tersebut. Seperti anak yang berumur 2-3 tahun mulai diajar untuk menendang balon untuk melatih keseimbangan dari anak (merangsang gerakan kasar).

Bagi orangtua yang mempunyai anak 4 tahun ke atas bisa diajarkan anaknya untuk bernyanyi atau menari melalui chanel-chanel media sosial untuk merangsang kecerdasan, gerakan kasar, gerakan halus, komunikasi aktif dan pasif dari sang anak.

Dan jangan lupa membacakan dongeng atau kisah-kisah inspiratif yang ringan, jangan lupa kuatkan pesan moral dalam kisah tersebut sehingga dapat membentuk karakter dari anak-anak. Pembacaan dongeng atau kisah inspiratif selain merangsang kecerdasan dari anak juga sarana untuk membentuk karakter anak dari usia dini, sehingga anak memahami norma-norma yang berlaku di masyarakat.

Demikian sedikit tulisan yang saya buat semoga dapat membantu untuk menginspirasi kegiatan-kegiatan yang dapat membangun keluarga selagi kita menghadapi masa karantina di rumah. Tetap jaga kesehatan dan semoga Tuhan melindungi kita semua. (*)

Penulis adalah Ketua Ikatan Penyuluh Keluarga Berencana Kota Denpasar.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.