Mandi di Danau Batur, Pelajar SMAN 2 Bangli Ditemukan Tewas

BANGLI | patrolipost.com – I Wayan Stepen (15) warga Desa Trunyan, Kecamatan Kintamani, Bangli ditemukan meninggal di pinggir Danau Batur, Jumat (18/10). Wayan Stepan yang merupakan siswa SMAN 2 Bangli ini, sehari sebelumnya mandi di danau, namun hingga malam hari tidak kunjung pulang.
Terungkap bahwa korban memiliki riwayat penyakit epilepsi, dan diduga kambuh saat korban mandi di danau. Informasi yang terhimpun, Kamis (17/10) sore, Wayan Stepen pergi ke danau untuk mandi. Anak sulung dari dua bersaudara diketahui pergi ke danau seorang diri. Kemudian Wayan Stepen yang tidak kunjung pulang, akhirnya dicari-cari oleh orangtuanya yakni I Wayan Kerta.
Sampai akhirnya, Wayan Kerta mendapat kabar bahwa pakaian yang digunakan Wayan Stepen ditemukan di seputaran danau. Kuat dugaan Wayan Stepen tenggelam saat mandi di danau. Selanjutnya, Wayan Kerta dibantu warga melakukan pencarian di danau.

“Tidak kunjung ketemu kejadian tersebut akhirnya dilaporkan pada pihak kepolisian,” ungkap sumber di lokasi. Kemudian pencarian dilanjutkan dengan melibatkan pihak kepolisian hingga Basarnas. Pencarian berlangsung hingga tengah malam, namun Wayan Stepen tidak kunjung ditemukan.

Karena sudah larut malam dan kondisi danau yang gelap, maka pencarian tersebut dihentikan sementara. Selanjutnya, pada Jumat (18/10) pagi sekitar pukul 06.00 Wita, salah seorang warga Nang Tagel melihat benda mengambang di Danau Batur. Melihat hal tersebut, Nang Tagel langsung memberitahukan pihak keluarga.

“Setelah dicek ternyata itu adalah jasad Wayan Stepen. Pihak keluarga bersama warga kepolisian dan Basarnas langsung mengevakuasi jenasah korban ke rumah duka,” ujarnya.

Menurut pria ini, selama ini Wayan Stepen selalu diawasi oleh keluarga ketika mandi ke danau, mengingat yang bersangkutan memiliki riwayat sakit epilepsi. “Mungkin kemarin lepas dari pantauan. Mungkin semua sedang sibuk karena ada upacara, sudah petang diketahui korban tidak ada. Orangtuanya perhatian, anaknya kost saja sering ditemani,” bebernya.

Kasubbag Humas Polres Bangli AKP Sulhadi mengungkapkan, seorang saksi melihat Wayan Stepen mandi di danau sekitar pukul 17.45 Wita. Namun karena tidak kunjung kembali, maka dilakukan upaya pencarian. Menurutnya, upaya pencarian dilakukan sampai ke Dermaga Trunyan, dekat dengan lokasi penemuan pakaian korban. Pencarian dilakukan hingga pukul 01.40 Wita tapi belum ada hasil sehingga pencarian dilanjutkan pagi hari.

“Sekitar pukul 06.30 Wita seorang nelayan Nang Liang menemukan tubuh korban mengambang. Korban memiliki riwayat penyakit epilepsi, diduga kumat saat mandi di danau,” terang AKP Sulhadi.

Selanjutnya, dilakukan periksaan oleh tim medis dari Puskesmas Kintamani IV, Ketut Dwi Jati yang mana hasil pemeriksaan tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Namun dari hidung terus mengeluarkan darah segar.

Ditemui di rumah duka, orangtua Wayan Stepen yakni I Wayan Kerta dan Ni Nengah Arti masih terpukul dengan kepergian anak sulungnya tersebut. Jenazah Wayan Stepen ditempatkan di bawah tenda di pinggir danau. Nampak Nengah Arti menangis di sebelah tubuh anaknya yang sudah terbujur kaku.

Rencananya jenazah Wayan Stepen akan dimakamkan di setra Bantas, Desa Trunyan usai pujawali di Pura Pursering Jagat. Tidak banyak informasi didapat di rumah duka. Dari pihak kerabat korban sempat meminta untuk tidak dipublikasikan. (750)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.