Diterjang Air Bah, Badan Jalan Tegalalang-Tambahan Terancam Putus

Genangan air membentuk kolam karena gorong-gorong tersumbat.

BANGLI | patrolipost.com – Ruas jalan alternatif yang menghubungkan Dusun Tambahan, Desa Jehem, Kecamatan  Tembuku dengan Lingkungan  Tegalalang, Kelurahan Kawan Bangli terancam putus. Pasalnya, jalan  yang lokasinya tepat berada di Lingkungan Tegalalang tersebut acap kali diterjang air bah.

Kondisi gorong-gorong di bawah badan  yang tersumbat oleh material yang hanyut terbawa air bah mengakibatkan air sampai naik  melewati badan jalan.

Bacaan Lainnya

“Kalau tidak dilakukan normalisasi  kami khawatir jalan akan putus, apalagi volume air sangat besar dan sangat deras,” ujar warga ditemui di lokasi, Rabu (4/3/2020).

Menurut warga, luapan air sampai naik ke badan jalan merupakan kejadian kedua. Beberapa bulan lalu sempat terjadi air bah karena bendung air di utara ambrol.

“Untuk bendung yang ambrol belum diperbaiki, kami dengar katanya tahun ini pengerjaan bendung akan dilakukan,” ujarnya.

Sementara Kabid Binas Marga Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang Perumhan Kawasan Permukiman (PUPR-Perkim) Bangli, Wayan Lega Suprapto saat dikonfirmasi mengatakan  meluapnya air hingga  ke badan jalan dikarenakan gorong- gorong dengan diameter 2 meter  tersebut tersumbat material berupa batang pohon kelapa  dan sampah yang hanyut terbawa air bah.

“Gorong-gorong tersumbat sementara curah hujan cukup tinggi sehingga air meluap hingga  ke badan jalan,” ujarnya.

Untuk mengatasi tersumbatnya gorong-gorong, pihaknya telah memerintahkan petugas mandor melakukan  normalisasi  yakni memindahkan material yang menyumbat gorong-gorong.

“Petugas mandor sudah kami perintahkan untuk turun membersihkan gorong-gorong tersebut,” ungkapnya.

Disinggung tingginya volume air  yang datang, kata Wayan Lega sebelum bendung di sebelah utara ambrol  tahun lalu, air yang datang dari hulu terbagi untuk subak. Pasca bendung ambrol, air dari hulu langsung mengalir ke lokasi.

“Mungkin setelah bendung longsor, kembali terjadi longsor di beberapa titik sehingga air tergenang, karena curah hujan tinggi material longsor yang menutup aliran air akhirnya amblas, derasnya air menghanyutkan pepohonan yang ada di pinggir sungai yang akhirnya menyumbat  gorong- gorong yang ada di hilir,” sebutnya.

Terpisah Kabid Pengairan PUPR-Perkim Bangli Agus Yudi Swetambara mengatakan untuk rehabilitasi jaringan irigasi Daerah Irigasi Sidembunut Kanan yang ambrol tahun lalu akan dilaksanakan tahun ini dengan anggaran  dari DAK sebesar Rp 3,4 miliar.

“Untuk perencanaan sudah dibuat tahun 2019 dan selanjutnya akan dilakukan survei untuk mengetahui ada perubahan  dari perencanaan awal, seandainya ada perubahan maka akan kembali dibuat perencanaan yang baru. Namun demikian  paling lambat  bulan April kegiatan ini sudah masuk ke ULP untuk ditenderkan,” ujar Agus Yudi.

Sebut Agus Yudi, untuk tahun 2020 kegiatan di bidang pengairan hanya tiga kegiatan yakni Rehabilitasi jaringan irigasi Daerah Irigasi (DI) Alis Bintang  dengan anggran Rp 500 juta dan rehabilitasi jaringan irigasi DI Uma Selat Rp 570.283750 serta rehabilitasi jaringan irigasi DI Sidembunut Kanal Rp 3,5 miliar.

“Untuk ketiga kegiatan sumber dananya dari DAK  atau tidak ada dari APBD Bangli,” tegas Agus Yudi. (750)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.