KPw BI Provinsi Bali Dorong UMKM Transaksi Gunakan QRIS

Talk Show “Belanja Praktis Dengan QRIS” bertempat di Gedung Dharma Negara Alaya, Rabu (26/2/2020) di Denpasar.

 

Bacaan Lainnya

 

DENPASAR | patrolipost.com – Bank Indonesia saat ini tengah getol-getolnya mengkampanyekan pembayaran dengan QR Code Indonesia Standard (QRIS)sejak diluncurkan 17 Agustus tahun lalu ke berbagai lapisan masyarakat tidak terkecuali Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Kantor Perwakilan Bank Indonesia mendorong UMKM manfaatkan QRIS sebagai metode transaksi.

“Kita akan sasar UMKM di Bali, saya minta seluruh UMKM yang jumlahnya ribuan itu untuk di QRIS-kan’” ujar Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Trisno Nugroho pada saat Talk Show “Belanja Praktis Dengan QRIS” bertempat di Gedung Dharma Negara Alaya, Rabu (26/2/2020) di Denpasar.

Trisno juga menghimbau setiap ada pameran atau kegiatan baik di tingkat Kota maupun Provinsi pelaku UMKM agar menggunakan QRIS sebagai metode transaksi. Hal tersebut merupakan salah satu cara untuk mengkampanyekan QRIS selain melalui perguruan tinggi dan perbankan.

Hingga bulan Februari ini jumlah merchant QRIS di Provinsi Bali tercatat sebanyak lebih dari 60 ribu. Merchant tersebut terdiri dari pedagang, tempat ibadah, kantin dan koperasi di lingkungan sekolah ataupun universitas hingga destinasi wisata.

Sementara itu, Direktur Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran Ameriza M. Moesa mengungkapkan data penetrasi QRIS capai 2,8 juta pengguna. Ia juga menyambut baik penggunaan QRIS di Bali.

“Kami menyambut baik Kota Denpasar untuk mendorong kampanye QRIS di Kota Denpasar dan Bali Pada Umumnya, Tak sebatas untuk transaksi ritel baik di pasar tradisional maupun moderen dan universitas, QRIS agar juga digunakan untuk e-retribusi pemda, donasi keagamaan, dan sosial,” ungkapnya.

Ia juga menyebutkan, penggunaan QRIS ini dapat mempermudah pedagang tradisional maupun modern dalam melakulan transaksi. Selain itu, manfaat lain yang dirasakan bagi pengguna QRIS khususnya marchant, mereka dapat meningkatkan omset penjualan karena adanya alternatif pembayaran selain tunai dan pasar semakin luas.

Penggunaan QRIS juga akan mengurangi risiko atau biaya pengelolaan uang tunai, sehingga tidak memerlukan uang kembalian, uang penjualan langsung tersimpan di akun bank. Manfaat lainnya adalah terminimalisirnya risiko uang tunai hilang, dicuri maupun kerugian akibat menerima pembayaran dengan uang palsu.

“Kemudian juga dari sisi kesehatan, sekarang kan trennya dengan adanya virus corona pemerintah Tiongkok membatasi uang tunai karena itu bisa menjadi media penularan virus, dari situ otomatis dari tingkat kesehatan QRIS lebih baik,” tutupnya. (Cr01)

 

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.