Joni Agung & Double T Hadirkan Album Ke-7 Bertajuk Semara Ratih

Joni Agung  Double T di Warung Kubu Kopi, Denpasar.

 

 

DENPASAR | patrolipost.com – Februari 2020, Joni Agung Double T kembali hadirkan Album bertajuk Semara Ratih. Album ini sebagai wadah refleksi perjalanan band selama 17 tahun berkarya original dalam 7 Album hingga kini.

Anak Agung Junni Antara kerap disapa Joni Agung menerangkan Konsep Semara Ratih ini menyasar komunitas dan penikmat karya Joni Agung & Double T, yang hampir sebagian besar adalah ABG (anak baru gede).

“Dalam masa transisi itu agar menikmati karya dalam bentuk fisik maupun pertunjukan selalu mengambil intisari pesan keharmonisan yang ada dalam setiap penyampaiannya,” kata Joni Agung kepada media, Rabu (5/2/2020).

Album yang berisikan 20 tracks ini awalnya hanya dirancang untuk menampung 17 Lagu baru yang diproses di studio Pregina Sanur kurang lebih 1 tahun.

“Namun dengan pertimbangan untuk mengapresiasi para penikmat yang gemar mengkoleksi fisik, akhirnya kami menambahkan bonus tracks 3 lagu yang telah kami release sebelumnya di digital store, yaitu Ogoh Ogoh, SKA Genjek SNI dan Datanglah Padaku,” terangnya.

Joni Agung mengatakan tidak menentukan target dalam penjualan albumnya, hanya komitmen untuk selalu berkarya dan memperkuat jatidiri. “Menikmati proses berkarya adalah yang utama bagi kami sehingga antara seniman dan penikmat ada keterikatan batin dalam mengapresiasi karya dan menjadi keluarga dalam setiap perjalanan,” tuturnya.

Beberapa komposisi lagu yang ada dalam Album Semara Ratih menampilkan kolaborasi diantaranya Gus Teja dengan sulingnya dalam lagu Peteng di Kintamani, Gung Jack (soullast) yang ikut bernyanyi dalam lagu Bukan Aku, serta Dewa Ayu Trias berduet dengan Joni Agung dalam lagu Selalu begitu, tak ketinggalan juga Suradipa ikut terlibat dalam mengisi akustik gitar di Lagu Semara Ratih.

Berbagai jenis genre musik dupadukan dalam beberapa komposisi, tetap dalam fondasi reggae yakni Lagu Pak Agus dengan pengaruh nuansa latin untuk mengajak pendengar menikmati suasana latin, Lagu Reggae techno yang dikemas dalam nuansa Reggae berbalut techno. Unsur Rock Steady juga sangat kental di lagu Bukan Aku, serta nuansa alam world music ada pada lagu Peteng Di Kintamani.

“Tema tema lagu yang dituangkan dalam lirik pun tetap masih mengangkat isu isu sosial budaya dan asmara kekinian untuk penyampaian pesan. Kami coba untuk berbagi sesederhana mungkin, sehingga mudah dicerna dan bisa di perdalam maupun di perluas oleh pendengar,” imbuhnya.

Diantaranya contoh yang mudah di cerna dan di perdalam makna tertuang dalam beberapa lirik lagu Hak Guna Pakai. Hak Guna Pakai, Hanya berlaku sementara. Hanya berlaku sampai waktunya tiba. “Cuplikan lirik itu memiliki pesan sederhana dari lagu ialah segala yang ada dalam kehidupan ini hanyalah bersifat sementara tidak ada yang kekal, maka dari itu jangan lah takabur jika kita berada di atas atau berlebih, tetaplah membumi,” jelas Joni Agung.

Selain itu, beberapa lagu yang memiliki pesan diantaranya bertajuk Tipu-tipu, Kemerdekaan, dan Hanya Kamu.

“Semoga Album yang kami persembahkan ini , tetap bisa menghibur serta bermanfaat bagi para pencinta, dan kami merencanakan untuk melakukan tour promo pengenalan Album ini hingga keluar daerah,” tambahnya.

Dalam waktu dekat ini, Joni Agung & Double T akan tampil di Jawa Barat Reggae Star Festival yang digelar pada Sabtu (29/2/2020) mendatang. Tidak hanya itu, Joni Agung & Double T akan melakukan pengenalan di beberapa kabupaten di Bali.

“Kami menghaturkan terima kasih kepada seluruh Media yang selama ini membantu mensupport perjalanan kami serta segenap pihak dan komunitas yang selalu bersama kami,” tandasnya. (cr02)

 

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.