Mengenal Suku Pedalaman Dayak Kenyah

Sutradara Bali, Erick EST
DENPASAR | patrolipost.com – Erick EST, sutradara kenamaan pulau Bali ini tidak ragu-ragu menggebrak Antida SoundGarden dengan pemutaran film-film yang telah dibuatnya demi mengangkat citra perfilman di Pulau Dewata.
Kecintaannya akan film dan komitmennya untuk memajukan dunia kreatif ini memang tak tanggung-tanggung, beberapa nominasi skala film Internasional telah banyak diraihnya. Sebut saja filmnya yang berjudul “Terakhirku” dan “Rapuh”. Kedua film tersebut mendapatkan penghargaan pada festival film di Australia.
Mewujudkan komitmennya terhadap tumbuh kembang dunia film dan dunia sejatinya ini, Erick EST sengaja menghadirkan film-film, di mana film-film tersebut mendekatkan kita pada identitas diri.
“Film Long Sa’an merupakan sebuah film yang menceritakan tentang tidak adanya akses yang bisa diraih Suku Pedalaman Dayak Kenyah untuk ke kota, membuka mata kita betapa penting mengetahui semua hal-hal yang berakar dari kearifan lokal,” Ujarnya.
Bahkan gelaran acara ini mendapatkan sorotan yang menarik dari mahasiswa-mahasiswa di kampus ternama. Mereka dapat berbondong-bondong datang untuk menikmati acara yang menghadirkan satu film dan satu movie clip garapan Erick EST. “Kami sengaja mengundang kampus-kampus yang sejalan, untuk menikmati acara ini, sehingga edukasi film ini berhasil dilakukan.” Seru Anom Darsana, pemilik Antida SoundGarden.
Dalam sesi ini film dan satu video klip garapan Erick EST yaitu Long Sa’an yang merupakan film tentang Suku Oma Lung (Kenyah) yang harus meninggalkan desanya dan membuat desa lain demi bisa mendapat akses ke kota; dan yang terakhir adalah pemutaran video klip dari sebuah group band Balian yang terbentuk di Bali pada tahun 2009.
Video klip ini berhasil mencuri hati banyak orang karena alur cerita yang tidak disangka di mana terdapat JRX dan Nora yang memainkan peran mereka masing-masing di dalam video klip tersebut.jro

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.