Melalui QRIS BI Dukung Digitalisasi Pasar Traditional

Kepala KPw BI Bali, Trisno Nugroho bersama Walikota Denpasar, IB Rai Dharmawijaya Mantra disela peluncuran QRIS di Pasar Phula Kerthi, Denpasar.

 

Bacaan Lainnya

 

DENPASAR | patrolipost.com – Guna mendukung Visi Pemerintah Kota Denpasar mewujudkan Smart City, Bank Indonesia mendukung pemanfaatan teknologi di setiap bidang dan salah satunya menghadirkan QRIS (Quick Response Code Indonesia Standard) sebagai sarana transaksi digital di lingkungan pasar tradisional.

BI bekerjasama dengan BPD Bali menghadirkan QRIS di Pasar Phula Kerthi, Denpasar. Pasar Phula Kerthi merupakan pasar tradisional pertama di Kota Denpasar dan kedua di Provinsi Bali yang menerima pembayaran menggunakan QRIS, sebelumnya adalah pasar ikan Kedonganan di kabupaten Badung yang bekerjasama dengan bank BRI dalam mengimplementasikan QRIS.

Kepala Perwakilan Bank Indoneaia Provinsi Bali, Trisno Nugroho menyebutkan pasar tradisional menjadi media untuk mengimplementasikan pembayaran menggunakan metode QRIS karena pasar merupakan representasi dari ekonomi kerakyatan, dimana pedagang dan pembeli dengan skala ekonomi kecil berinteraksi. Dengan implementasi QRIS di pasar tradisional ia berharap masyarakat kecil dapat menikmati kemajuan teknologi dan dapat mempercepat perputaran uang di usaha mikro, kecil dan menengah.

“Digitalisasi di pasar akan cepat, dan non tunia akan berjalan dengan baik dan Denpasar saya optimis dengan pimpinan pak wali kota dan juga jajaranya sinergis dengan BPD. Kita berangkat lebih cepat tidak apa-apa kita mau masifkan Denpasar ini dengan QRIS,” ujarnya di tengah acara Pemlaspasan dan Peresmian Pasar Phula Kerti sekaligus Launching Digitalisasi Pasar dengan QRIS, Senin (27/01/2020).

Berdasarkan laporan tercatat sebanyak 44 dari 150 atau sekitar 30 persen pedagang di Pasar Phula Kerti yang sudah menggunakan QRIS BPD Bali. Sementara itu, hingga 20 Januari 2020 jumlah pedagang yang menggunakan QRIS sebanyak 2.251.136 orang. Diantaranya sebanyak 44.696 pedagang tercatat di Provinsi Bali atau sekitar 2% dari Nasional.

“Dari 44.696 pedagang tersebut, tercatat sebanyak 23.395 pedagang atau sekitar 52% berada di Kota Denpasar,” papar Trisno Nugroho. (Cr01)

 

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.