Guru SD Cabuli 2 Siswinya, Terbongkar Saat Korban Hendak Bunuh Diri

Foto: ilustrasi/net.

DENPASAR | patrolipost.com – Seorang siswi SMP berinisial KKP (12) berusaha bunuh diri dengan menyayat urat nadi pergelangan tangannya. Beruntung aksi nekatnya diketahui guru sehingga nyawanya terselamatkan. Mirisnya, ternyata sang murid bunuh diri karena takut dikejar-kejar guru olahraganya ketika di SD yang telah mencabulinya berulang kali.

Ketika ditelusuri, ternyata guru olahraga berinisial AAKW (50) yang mengajar di sebuah SD di Mengwi ini tidak hanya mencabuli KKP, tapi juga siswi SD lainnya berinisial TF (11). Jika KKP dicabuli AAKW dari kelas V sampai kelas VI, TF mengaku dicabuli guru olahraga itu sebanyak delapan kali.

Dari penuturan korbannya aksi bejat AAKW ini dilakukan di dalam sebuah ruangan kelas di sebuah SD di Mengwi, Kabupaten Badung. Kejadiannya diperkirakan bulan Juni 2018 pukul 15,00 Wita dan bulan Januari 2019 pukul 15.00 Wita.

Kasus ini terbongkar setelah seorang korban, KPP mencoba bunuh diri dengan cara menyayat urat nadi pergelangan tangannya. Hal itu terpaksa ia lakukan lantaran terus dikejar-kejar oleh pelaku. Namun aksi nekat KPP itu diketahui oleh seorang guru TU di SMP sehingga nyawanya berhasil diselamatkan.

“Karena takut dicari-cari terus sama pelaku, sehingga korban ketakutan dan mengiris tangannya. Beruntung perbuatan nekat itu diketahui oleh seorang guru TU SMP. Pada saat korban ditanyakan, kenapa sampai mengiris tangannya, korban bercerita kalau ingin bunuh diri karena takut dikejar-kejar terus sama pelaku,” ungkap Kasat Reskrim Polres Badung AKP Laorens R Heselo, SH, SIK yang dikonfirmasi, Selasa (21/1/2020).

Korban KKP mengaku sewaktu masih SD sering dicabuli pelaku dari kelas lima sampai kelas enam SD. Dari keterangan korban KPP ini kemudian diketahuilah korban lainnya, yakni TF. Dan dari korban TF diperoleh keterangan, bahwa pada bulan Juni 2018 pukul 15.00 Wita yang hari dan tanggalnya ia lupa, saat mengikuti ektra kulikuler (les sekolah) olahraga Cricket yang sebagai guru olahraganya adalah AAKW.  Saat itulah siswa disuruh satu-satu masuk ruangan kelas dengan alasan diajari sendiri olahraga.

Di dalam kelas, pelaku bukannya mengajari cara bermain, malah menyetubuhi korban dengan mangancam korban apabila tidak mengikuti keinginan pelaku nilai jelek pelajaran guru tersebut sampai bisa tidak naik kelas. “Intrograsi awal, korban TF dicabuli sebanyak sembilan kali,” tutur Laorens.

Laorens menambahkan, pelaku saat ini sudah diamakan di Mapolres Badung dan sedang menjalani pemeriksaan. Sementara kedua korban telah menjalani visum et repertum. Namun polisi masih melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengumpulkan bukti-bukti dan mungkin masih ada korban yang lain.

“Kami melakukan penyelidikan dan penyidikan untuk mencari dan mengumpulkan bukti-bukti atau masih ada lagi korban lain yang belum sempat diketahui,” ujarnya. (007)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.