BI Mendorong Desa Wanagiri Jadi Sentra Pembibitan Bawang Putih

Kepala KPw BI Bali, Trisno Nugroho bersama kelompok tani bawang putih Manik Pertiwi, Desa Wanagiri, Kecamatan Sukasada, Buleleng.

 

Bacaan Lainnya

 

BULELENG | patrolipost.com – Desa Wanagiri, Kecamatan Sukasada bukan hanya terkenal akan oyek wisata selfienya (swafoto) tapi rupanya juga mulai menggeliatkan pertanian bawang putih. Bahkan kedepan Desa Wanagiri akan dijadikan sentra pengembangan bibit bawang putih.

Diluasan lahan 5 hektar di tahun 2020, yang diawali 2 hektar di tahun 2018 pengembangan bibit bawang putih nampaknya sudah mulai menunjukkan hasil. Tahun pertama budidaya dengan perlakuan organik, tahun kedua pengembangan lahan dan peningkatan produktivitas yang didukung sitem irigasi. Persoalan awal yang dihadapi petani yaitu sulitnya air untuk mengaliri lahan mereka. Namun dengan bantuan pompa air sejumlah 6 unit dari KPw BI Bali yang ditempatkan di Danau Buyan di enam titik, para petani bisa menarik air ke lahan pertanian mereka.

Kelompok Manik Pertiwi kluster binaan KPw BI Bali beranggotakan sekitar 23 orang yang sejak awal mendapatkan pendampingan, pelatihan teknis, bantuan sarana dan prasarana hingga kunjungan belajar bawang putih di luar Bali. Tahun 2020 ini proyeksi kelompok tani Wanagiri yaitu bagaimana bisa meningkatkan produktivitas minimal 10 persen dari tahun sebelumnya sebesar 7,8 ton dengan sistem ubinan (2,5 meter X 2,5 meter) per hektar.

“Atas bantuan yang diberikan kepada petani selama ini kami sampaikan terima kasih. Namun demikian tetap kami meminta BI menggulirkan bantuannya,” sebut Ketua Kelompok Manik Pertiwi, Ketut Sandi, Kamis (10/1/2020).

Lantas Ketut Sandi juga menjelaskan dipilihnya pengembangan pembibitan bawang putih bukan tanpa sebab dari survey pasar, jual bibit harganya lebih bagus dibanding untuk konsumsi.

“Kalau jual bibit harganya 55 ribu sampai 60 ribu per kilo, tapi kalau konsumsi harganya di bawah itu, sekitar 25 ribu per kilo disamping jangka waktu penen yang lama sekitar empat bulan,” katanya mengungkapkan alasan memilih pengembangan pembibitan.

Disamping itu di tahun 2020 kelompok juga membentuk Kelompok Wanita Tani (KWT) Yoga Pertiwi untuk menghasilkan produk turunan bawang putih serta hortikultura lainnya. Program ini merupakan hilirisasi produk dari kluster bawang putih. Untuk melancarkan program itu KWT Boga Pertiwi memerlukan bantuan pelatihan teknis dan alat untuk mewujudkan semua itu.

Meskipun dalam keterbatasan, KWT Boga Pertiwi belum lama ini mampu tampil di Denpasar Festival 2019, tujuannya untuk melihat respon pasar sekaligus ajang pelatihan.

“Dalam membina KWT ketrampilan jadi masalah, kami berharap bantuan dan bimbingan ketrampilan serta alat dalam mendorong kelompok ini,” sebut Ketua KWT Yoga Pertiwi, Kadek Handayani.

Kepala KPw BI Bali, Trisno Nugroho yang turun langsung meninjau lahan pengembangan pembibitan bawang putih didampingi Manager Fungsi Pelaksanaan dan Pengembangan UMKM, Made Rai Subawa bersama Konsultan Pengembangan UMKM, Gede Agustin Premana menyampaikan, apa yang diberikan BI harus tetap dikembangkan, meski di tengah keterbatasan.

“Harus tetap berusaha, apa yang sudah didapat harus dirawat dan dijaga, sehingga bisa memberikan manfaat bagi yang lain,” tuturnya memotivasi para petani yang hadir seraya menambahkan jangan hanya berharap bantuan tapi mesti dibarengi dengan kemauan untuk maju. (473)

 

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.