Korban Banjir 60 Orang Meninggal, 2 Hilang

Kondisi pasca banjir di wilayah Pondok Gede Jakarta/net.

JAKARTA | patrolipost.com – Jumlah korban tewas akibat banjir di wilayah Jabodetabek terus bertambah. Sejak banjir melanda kawasan itu 1 Januari sampai Sabtu (4/1/2020) sedikitnya 60 orang tewas, dan 2 orang dinyatakan hilang.

“Jumlah korban meninggal dunia per tanggal 4 Januari 2020, pukul 18.00 WIB, sejumlah 60 orang meninggal dan dua orang hilang,” kata Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi (Kapusdatinkom) BNPB Agus Wibowo, dalam keterangan tertulis.

Bacaan Lainnya

Agus mengatakan, terjadi penambahan jumlah korban meninggal di kabupaten Lebak, Banten. Adapun pengungsi di beberapa wilayah mengalami penurunan.

“Pengungsi di beberapa wilayah mengalami penurunan, karena kembali ke rumahnya masing-masing,” ujarnya.

Hujan yang mengguyur sejak Selasa (31/12/2019) hingga Rabu (1/1/2020) telah mengakibatkan banjir di sejumlah wilayah di Jabodetabek. Sementara, banjir bandang terjadi di Kabupaten Lebak, Banten, pada Rabu pagi akibat meluapnya Sungai Ciberang yang berhulu di Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS).

Sementara itu Kepala Pusat Data dan Informasi Kebencanaan BPBD DKI Jakarta Iwan Ibrahim mengatakan 6.672 korban banjir di Jakarta masih mengungsi hingga hari ini pukul 09.00 WIB. Mereka tersebar di 12 Kecamatan.

Menurut Iwan, banjir masih melanda di empat kota, yakni Jakarta Barat, Jakarta Timur, Jakarta Utara, dan Jakarta Selatan. “Jakarta Pusat sudah surut seluruhnya,” kata Iwan dalam keterangan tertulisnya, Sabtu, 4 Januari 2020.

Banjir tertinggi ada di Jakarta Barat, yakni 100 sentimeter. Iwan berujar banjir masih ditemukan di enam kecamatan Jakarta Barat dengan total pengungsi terbanyak dari kota lain, yakni 3.350 orang.

Pengungsi terbanyak selanjutnya di Jakarta Timur dengan jumlah 1.699 orang. Di sana, lanjut dia, banjir melanda tiga kecamatan dengan ketinggian air 40 sentimeter. Lalu banjir di satu kecamatan Jakarta Selatan yang rata-rata tingginya 80 sentimeter membuat 1.253 orang mengungsi.

Kemudian jumlah pengungsi terendah, yaitu di Jakarta Utara sebanyak 370 orang. Banjir hanya menerjang dua kecamatan Jakarta Utara dengan tinggi air 40 sentimeter.

“Rata-rata pengungsi membutuhkan carbol atau disinfektan, alat kebersihan, pampers, air minum, selimut, pakaian, pakaian dalam, dan makanan siap saji,” jelas dia. (807)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.