Bobol Dua Toko di Jembrana, Residivis Lintas Pulau Didor Polisi

NEGARA patrolipost.com – Pelaku pembobolan toko yang diamankan polisi bersama warga di Banjar Pulukan, Desa Pulukan, Kecamatan Pekutatan, Rabu (11/9) lalu ternyata residivis. Sebelum ditangkap, kedua koplotan ini sudah merencanakan untuk membobol toko lain. Bahkan saat dilakukan pengembangan ke TKP, pelaku kriminal lintas pulau ini sempat melawan polisi dan berusaha melarikan diri sehingga harus dihadiahi timah panas.

Sebelumnya dua toko di wilayah Jembrana dibobol maling. Toko Sari Buanan di Banjar Pengeragoan Dauh Tukad, Desa Pengeragoan Kecamatan Pekutatan diketahui sudah dibobol, Jumat (6/9) sekitar pukulu 06.00 Wita. Pemilik toko, I Made Sukadana melaporkan ke Polsek Pekutatan mengalami kehilangan barang dagangan berupa 60 slop rokok berbagai merk dan uang tunai Rp 8,9 juta dengan total kerugian Rp 25,9 juta. Tim Identifikasi Satreskrim Polres Jembrana langsung melakukan olah TKP.

Tiga hari berikutnya, Senin (9/9) Pemilik Toko Jaya Makmur di Banjar Yeh Sumbul, Barat, Desa Yehsumbul, Kecamatan Mendoyo, H Saihurrahman juga melaporkan tokonya dibobol. Ia mengalami kehilangan 69 slop dan 137 bungkus rokok berbagai merk dengan total krugian Rp 20 juta.

Berdasarkan oleh TKP dan rekaman CCTV di Toko Sari Buana petugas berhasil mengungkap kasus pembobolan toko ini. Saat melintas di wilayah Pulukan, petugas melihat seorang lelaki melintas menggunakan jaket seperti pada rekaman CCTV.

Saat didekati tiba-tiba kabur, sehingga polisi dibantu warga melakukan pengejaran hingga berhasil dibekuk pada Rabu sore sekita pukul 15.45 Wita. Saat diintrogasi, pelaku Moch Sa’et (39) asal Panggung Selatan, Desa Sukorejo, Kecamatan Sumberwaringin, Kabupaten Bondowoso, Jatim mengakui telah membobol kedua toko bersama rekannya. Polisi berhasil menangkap pelaku Maden (32) asal Dusun Katesan, Desa Sukorejo, RT 033/RW 008, Kecamatan Sumberwaringin, Kabupaten Bondowoso, Jatim.

Wakapolres Jembrana Kompol Supriadi Rahman didampingi Kasat Reskrim Polres Jembrana AKP Yogie Paramagita, Senin (16/9) mengatakan pelaku beraksi dengan cara memanjat tembok, merusak atap dan mencongkel jendela. Rokok hasil kejahatan dijual kepada teman sekampungnya bernama Anwar di Ketapang, Banyuwangi  yang kini dalam pengejaran polisi.

Kedua pelaku terpaksa ditembak betisnya, karena berusaha kabur saat dibawa polisi mencari barang bukti.
“Saat cari barang bukti ke Bondowoso, pelaku melawan dan berusaha melarikan diri, sehingga kita terpaksa mengambil tindakan tegas dan terukur,” ungkap Wakapolres.
Pihaknya juga mengamankan sejumlah barang bukti dari kamar kos pelaku di Pulukan. Komplotan spesialis bobol toko ini merupakan residivis. Pelaku Moch Sa’et bebas tahun 2006 setelah melakukan pencurian kendaraan bermotor (curanmor) di Banyuwangi dan Penganiayaan di Singaraja. Begitu pula pelaku Maden bebas tahun 2007 lantaran mencuri hewan di kampungnya dan membongkar showroom di Kalimantan.
Menurut Wakapolres, berdasarkan pengembangan komplotan ini juga sudah merencanakan aksi selanjutnya di lokasi berbeda.
“Mereka mau beraksi lagi di salah satu toko di Banyubiru dan sudah digambarkan polanya. Tapi keburu ketangkap,” ujarnya.

Kini kedua pelaku masih diamankan di Sel Tahanan Polres Jembrana untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. Sedangkan seorang pelaku lainnya, Anwar yang berperan sebagai penadah rokok hasil curian kini statusnya masih DPO.  Kedua pengangguran ini dijerat dengan pasal 363 KUHP tentang curat  dengan ancaman 7 tahun penjara. (pam)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.