Penemuan Anak Ular Cobra Kembali Gegerkan Warga LC Uma Aya

Anak ular cobra yang ditemukan oleh pekerja proyek dimasukkan ke dalam botol.

BANGLI | patrolipost.com – Teror ular cobra seperti dialami warga di beberapa kota Pulau Jawa, tampaknya merembet ke Kabupaten Bangli, Bali. Setelah sebelumnya, Jumat (20/12) para pekerja proyek perumahan di kawasan LC Uma Aya Kelurahan Bebalang, Bangli diusik kemunculan anak ular cobra, Minggu (22/12/2019) kembali muncul anak ular cobra di tempat yang sama.

Jika sebelumnya, anak ular cobra ditemukan di tumpukan bahan bangunan, kali ini anak ular cobra dengan ukuran lebih besar sedang merayap di teras rumah.  Kemunculan ular dengan bisa sangat mematikan ini tentu saja membuat para pekerja proyek panik.

Bacaan Lainnya

Menurut  pelaksana proyek Dedy Upariawan, anak ular cobra pertama kali ditemukan oleh salah seorang  pekerja proyek, Firdaus. Anak ular cobra dengan panjang sekitar 40 cm itu ditemukan saat berada di teras. Selanjutnya  Firdaus menangkap anak ular cobra tersebut  dan  menyimpannya dalam botol.

“Anak ular masih disimpan dalam botol, kemungkinan akan dibuang. Ular yang ditemukan sebelumnya, juga sudah di buang ke sungai,” ungkap Dedy Upariawan, Senin (23/12).

Sebut Dedy Upariawan, kemungkinan anak ular datang dari semak-semak yang ada  di sebelah Timur proyek  atau juga bisa muncul dari gorong-gorong. Setelah dicek di sekitar areal proyek tidak ditemukan telur ular maupun induknya.

Terpisah Plt Direktur RSU Bangli, dr Nengah Nadi mengatakan untuk Anti Bisa Ular (ABU) masih tersedia di RSU Bangli. Karena bukan termasuk program khusus maka untuk pengadaan Anti Bisa Ular langsung dilakukan pihak RSU Bangli.

”Beda dengan Vaksin Anti Rabies (VAR) pengadaanya rutin baik dilakukan pihak provinsi dan pemerintah kabupaten karena dianggap sebagai kasus luar biasa,” ujar pria yang juga Kepala Dinas Kesehatan Bangli ini.

Kata dr Nengah Nadi, untuk pengadaan ABU tahun 2019 sebanyak 50 vial dan yang masih tersisa sebanyak 35 vial.

”Kalau dirata-ratakan  artinya setiap sebulan terjadi satu kasus gigitan ular yang ditangani RSU Bangli,” jelas Nengah Nadi. (750)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.