Samawartana Tingkatkan Jati Diri Umat Hindu

Foto bersama Walikota Denpasar Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra, Ida Rsi Bhujangga Waisnawa Putra Sara Shri Satya Jyoti (Ida Rsi Putra Sara) dalam Prosesi upacara samawartana dan HUT ke-2 Yayasan Pasraman Bhuwana Dharma Shanti.

DENPASAR | patrolipost.com – Yayasan Pasraman Bhuwana Dharma Shanti menggelar HUT ke-2 dan samawartana diikuti oleh 70 pemangku di Griya Bhuwana Dharma Shanti Sesetan, pada Redite Umanis Ukir, Minggu (22/12/2019).

Kegiatan Samawartana merupakan upacara mengakhiri pembelajaran, sekaligus merayakan wanti warsa (ulang tahun)  Yayasan Pasraman Bhuwana Dharma Shanti yang bertajuk “Melalui Samawartana Kita Tingkatkan Jati Diri Umat Hindu untuk Melestarikan Ajaran Hindu di Era Globalisasi dan Milenial”.

Samawartana ini disaksikan Walikota Denpasar Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra, anggota DPR RI I Made Urip, anggota DPD Bali I Gusti Ngurah Arya Wedakarna, perwakilan PHDI Denpasar,  dan seluruh kelian adat di Desa Sesetan.

Pendiri Yayasan Pasraman Bhuwana Dharma Shanti, Ida Rsi Bhujangga Waisnawa Putra Sara Shri Satya Jyoti (Ida Rsi Putra Sara) memaparkan, pasraman yang didirikan pada tanggal 23 Desember 2017 ini dibentuk untuk memberikan pendidikan kepada masyarakat umat Hindu dengan memberikan tata cara pelulusan-pelulusan upacara dan upakara dan memberikan pendidikan yang filosofis arti fungsi dan makna suatu upacara.

“Agama Hindu adalah agama yang sangat fleksibel karena sekarang di Bali banyak masyarakat yang mengeluh tentang agama, yang sebenarnya bukan agama yang salah, tetapi perilaku manusianya itu sendiri. Oleh sebab itu saya memberikan pendidikan-pendidikan bagaimana cara beragama membuat diri sehat, senang, bahagia melalui pasraman ini,” kata Ida Rsi Bhujangga Waisnawa Putra Sara Shri Satya Jyoti (Ida Rsi Putra Sara).

Pasraman Bhuwana Dharma Shanti tidak hanya pendidikan pemangkuan, tetapi terdapat pendidikan Sansekerta, Yoga, latihan Kidung.

“Selain pendidikan secara metode, kami juga mengadakan pendidikan secara praktek,” ujar Ida Rsi, seraya menambahkan, Pasraman yang didirikan ini lebih berkonsep Agama Hindu Bali.

Selain itu, di zaman milenial ini diharapkan generasi muda tetap melestarikan ajaran Hindu di era globalisasi.

“Semoga apa yang kita lakoni ini bisa membantu masyarakat, karena yadnya yang utama bagi kita semua itu adalah membantu, bukan saja tentang banten upacara saja.  Tetapi bagaimana kita bisa membantu umat secara baik sehingga masyarakat menjadi orang yang berbahagia. Tujuan Agama Hindu adalah Moksartham jagadhita (menuju kebahagiaan lahir dan batin),” pungkasnya. (cr02)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.