Pidato Akhir Tahun 2019 Gubernur Bali Utarakan Pencapaian Visi Pembangunan Bali Tahun 2019

Gubernur Bali I Wayan Koster didampingi Wakil gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati dan Kadis Kebudayaan Provinsi Bali I Wayan ‘Kun’ Adnyana.

 

Bacaan Lainnya

 

DENPASAR | patrolipost.com – Gubernur Bali I Wayan Koster menyampaikan pencapaian Visi Pembangunan Bali Tahun 2019 dan rencana strategis agenda pembangunan pada tahun 2020 dalam Pidato Akhir Tahun 2019 di Panggung Terbuka Ardha Candra, Taman Budaya Bali, Denpasar, Jumat (20/12/2019) malam.

Gubernur Bali I Wayan Koster didampingi Wakil gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati menerangkan arah kebijakan dan program yang telah dan akan dilaksanakan sesuai dengan Visi “Nangun Sat Kerthi Loka Bali” melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana, menuju Bali Era Baru.

“Visi tersebut dimaksudkan untuk menuju Bali Era Baru yaitu suatu Era yang ditandai dengan tatanan kehidupan baru, Bali yang Kawista, Bali kang tata-titi tentram kerta raharja, gemah ripah lohjinawi, yakni tatanan kehidupan holistik yang meliputi 3 dimensi, yaitu dimensi pertama, bisa menjaga keseimbangan Alam, Krama, dan Kebudayaan Bali, atau Genuine Bali, dimensi kedua, bisa memenuhi kebutuhan, harapan, dan aspirasi Krama Bali dalam berbagai aspek kehidupan dan dimensi ketiga, merupakan manajemen resiko,” kata I Wayan Koster Gubernur Bali .

Koster juga menyampaikan arah kebijakan dan program pembangunan mencakup 5 bidang prioritas yang menunjukkan pencapaian menggembirakan. Lima bidang prioritas tersebut didukung dengan pembangunan infrastruktur darat, laut, dan udara secara terintegrasi dan terkoneksi. Pencapaian Pembangunan Bali sampai akhir tahun 2019 masih diperkuat melalui konsolidasi kebijakan dengan pembentukan 5 Peraturan Daerah dan 14 Peraturan Gubernur. Dari 5 Perda tersebut, diantaranya terdapat 2 Peraturan Daerah yang baru diundangkan.

“Terdapat 2 Peraturan Daerah yang baru diundangkan yaitu Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2019 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah yang berisi pembentukan organisasi perangkat daerah baru yaitu Badan Riset dan Inovasi Daerah serta Dinas Pemajuan Masyarakat Adat. Berikutnya, telah diundangkan Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2019 tentang Sistem Pertanian Organik,” ungkapnya.

Koster memaparkan pencapaian hasil pembangunan dari sisi makro ekonomi (sampai Triwulan III Tahun 2019, data BPS) yang menunjukkan pertumbuhan ekonomi Bali cukup kuat sebesar 5,67%, di atas rata-rata nasional sebesar 5,04%, tingkat inflasi cukup rendah sebesar 2,74%, di bawah rata – rata nasional sebesar 3,1%, dan tingkat kemiskinan sebesar 3,79% menurun dibandingkan dengan tahun 2018 sebesar 4,01%.

Pada kesempatan itu, Gubernur Koster menyebutkan nilai ekspor dari bulan Januari sampai September mencapai US$ 435,73 juta lebih tinggi dari tahun 2018 sebesar US$ 424,59 juta. Sedangkan nilai impor dari Januari sampai September mencapai US$ 195,88 juta, lebih tinggi dari tahun 2018 sebesar US$ 147,35 juta.

“Nilai ekspor jauh lebih tinggi daripada nilai Impor (selisih/surplus sebesar US$ 239,85 juta,” katanya.

Sementara itu, Gubernur juga membeberkan pencapaian 5 Bidang arah kebijakan dan program pembangunan. Bidang Pangan, pencapaiannya ditandai dengan mulai meningkatnya pemasaran dan pemanfaatan produk pertanian lokal yaitu pemasaran buah manggis ke Tiongkok dan komoditas kakao ke Eropa melalui ekspor tahun 2019 yang telah meningkat dengan tajam dan mulai menggeliatnya industri rumahan arak Bali.

“Saya telah mengajukan Surat kepada Dirjen Industri Agro untuk penambahan kapasitas produksi arak Bali dari 1,1 juta liter per tahun menjadi 6,0 juta liter per tahun, pada 4 (empat) perusahaan lokal Bali,” ucapnya.

Pencapaian dalam Bidang Kesehatan yaitu, penyelenggaraan pelayanan Jaminan Kesehatan Nasional Krama Bali Sejahtera (JKN-KBS) yang sudah berjalan dengan baik dan mencapai di atas 95% Universal Health Coverage (UHC).

Bidang Pendidikan telah dicapai penambahan kapasitas ruang belajar dengan membangun SMA/SMK baru dan penambahan ruang kelas baru. Hal ini mendukung persiapan pelaksanaan Program Wajib Belajar 12 Tahun.

“Yang sangat penting adalah kebijakan meningkatkan tunjangan Kepala Sekolah SMA/SMK/SLB Negeri pada APBD Perubahan Tahun 2019, dari Rp. 1,5 Juta menjadi Rp. 6,25 Juta,” tutur Koster.

Dalam Pencapaian di Bidang Seni dan Budaya, yaitu meningkatkan kualitas penyelenggaraan Pesta Kesenian Bali sebagai wahana seni tradisi dan telah difasilitasi wahana untuk berkembangnya seni modern, dengan menyelenggarakan Festival Seni Bali Jani.

Pencapaian di Bidang Pariwisata yaitu memantapkan arah kebijakan pembangunan pariwisata berbasis budaya dan berkualitas.

Di Bidang Infrastruktur, telah dilaksanakan dan disiapkan rencana strategis pembangunan infrastruktur darat, laut, dan udara secara terintegrasi dan terkoneksi.

“Telah diselesaikan pembangunan short cut ruas jalan Mengwitani-Singaraja titik 3-4 dan titik 5-6, yang akan diresmikan penggunaannya dalam beberapa hari ke depan ini. Telah dilanjutkan pembangunan Pelabuhan Tanah Ampo, Kabupaten Karangasem, dengan dana dari APBN di Kementerian Perhubungan,” terangnya, serta telah dilaksanakan pengembangan Terminal dan Parkir Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, dengan anggaran dari BUMN, selesai tahun 2023.

Selanjutnya, Gubernur Koster juga mengutarakan kebijakan pembatasan timbulan sampah plastik sekali pakai, telah dilaksanakan program Bali Resik Sampah Plastik yang dilaksanakan secara rutin setiap bulan.
Ia persuasi Sameton Sareng Sami, Krama Bali, marilah bersama-sama berderap, serentak, bergerak.

“Kerja Fokus, Tulus, dan Lurus guna memajukan Bali bagi kesejahteraan dan kebahagiaan semua umat manusia. “One for All, and All for One,” pungkasnya.

Kadis Kebudayaan Provinsi Bali I Wayan ‘Kun’ Adnyana mengatakan acara yang diselenggarakan sebagai pestanya masyarakat Bali kolosal dan multimedia.

“Acara ini bertujuan dengan penuh kekeluargaan, kemeriahan serta bahagia bersama,” ujar Kadis Kebudayaan I Wayan Adnyana.

Dalam penggelaran acara tersebut juga diserahkan Penghargaan Kerthi Bhuwana Sandhi (KBS) Nugraha 2019 dari Pemerintah Provinsi Bali yang telah melakukan seleksi dan verifikasi tentang seni oleh dewan juri yang antara lain Rektor ISI Denpasar I Gede Arya Sugiartha, budayawan I Made Bandem, pemerhati seni budaya Bali Gede Nala Antara, budayawan I Putu Wirata Dwikora dan Ketua PWI Bali IGMB Dwikora Putra.

Terdapat 40 sanggar dan komunitas seni mendapat piagam penghargaan dan uang tunai sebesar Rp 50 juta diserahkan langsung oleh Gubernur Bali Wayan Koster dan Wagub Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace).

Berikut nama – nama 40 sanggar dan komunitas seni yang mendapat piagam penghargaan yaitu Yayasan Suar Agung Bali, Sanggar Satya Laksana, Teater Selem Putih, Sanggar Kepucuk, Sanggar Seni Kecupu Mas, Laboratorium Studi Teater, Yayasan Penggak Men Mersi, Sanggar Kukuruyuk, Sanggar Rare Angon Sejati, Bentara Budaya Bali, Yayasan Basa Bali Wiki, Komunitas Seni Tugek Carang Sari, Geoks , Komunitas Anak panggung, Sanggar Lokananta, Sanggar Seni Kayon dan Sanggar Lukis Klasik Wasundari, Bali Eksperimental, Santhi Budaya, Lukis Nagasepaha, Teater Jineng SMAN 1 Tabanan, Sanggar Tari Ayu, Sanggar Saraswati Sedana, Sanggar Gumi Bajra Sandhi, Sanggar Teater Bumi, Pramusti Bali, Teater Agustus, Jepun Putih, Sanggar Tari Arini, Komunitas Teratai, Sanggar Teater Mini, Sanggar Seni Pancer Langit, Sanggar Arma, Sanggar Sabasari, Balairung Mandra Ubud, Sanggar Paripurna, Komunitas Pelukis Batuan, Sanggar Kayon, Sanggar Lukis Klasik Kamasan, Sanggar Seni Kayonan, Sanggar Kayuatis, Sanggar Kita Bestara.

Sementara itu, penghargaan khusus Bali Brand diberikan kepada AA Oka Sinar (kuliner babi guling) Agus Teja Sentosa alias Gus Teja (musik etnik) Nengah Natya (coco grup/ritel), I Gusti Made Arsawan (tenun), Gede Suarsa (pipet bambu) dan Gede Pusaka (kopi banyuatis). (Cr02)

 

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.