FPA Berencana Gelar Seminar 23 Desember Mendatang Tentang Reproduksi 

Panitia pelaksana semunar FPA

 

Bacaan Lainnya

 

DENPASAR l patrolipost.com – Meningkatnya angka penderita HIV/AIDS dari tahun ke tahun tentu bukan tanpa sebab, faktor penyumbang meningkatnya jumlah penderita HIV/AIDS diantaranya adalah kesadaran kesehatan reproduksi dan perilaku beresiko. Guna membangun kesadaran reproduksi di lingkup keluarga, Forum Peduli AIDS (FPA) gelar seminar bertajuk “Membangun Kesehatan Keluarga Menuju Nangun Sat Kerthi Loka Bali” pada hari Senin, 23 Desember 2019 mendatang.

KPA adalah komunitas yang mewadahi organisasi dan individu yang peduli AIDS. KPA sendiri bergerak dalam kegiatan-kegiatan pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS.

Selain membangun kesadaran masyarakat terkait pentingnya kesehatan reproduksi dalam lingkup keluarga, tujuan digelarnya seminar adalah memperingati hari HIV/AIDS sedunia dan hari ibu. Dalam keluarga, ibu memiliki peran sentral dan kontrol di hulu dalam kesehatan keluarga, termasuk mencegah segala permasalahan penyakit seperti HIV dan AIDS, infeksi menular seksual, hepatitis B.

“ibu itu sebagai kontrol, nah kontrol kewaspadaan dan sentral dari semua kewaspadaan yang bisa terjadi pada keluarga. Kenapa ibu juga, meskipun jumlah kasus kontribusinya sedikit, tetapi juga bermakna. Maknyanya apa, ketik nanti sebagai ibu dari anak, kalau ibunya sudah kena otomatis berkaitan dengan janin dan anaknya itu sendiri,” ujar Drs Made Efo Suarmiartha M.Si Direktur Pelaksana Citra Usadha Indonesia dan Anggota FPA Bali Jumat, (20/12/2019) di Denpasar.

Pengelila Program KPA Provinsi Bali, Drs Yahya Anshori M.Si menyampaikan, meskipun jumlah penderita HIV/AIDS lebih rendah dibandingkan dengan laki-laki yang berjumlah 13.722 kasus dan perempuan berjumlah 8.312 kasus, akan tetapi ibu lebih rentan tertular Infeksi Menular Seksual (IMS). Drs Yahya menyebutkan penanganan kasus HIV/AIDS bukan sebatas penanganan terhadap pelaku seks bebas dan penderita HIV/AIDS akan tetapi diawalai dari ranah hulu yaitu keluarga dengan memberikan edukasi kesehatan seksual keluarga yang berdasar Nangun Sat Kerthi Loka Bali sanggat penting untuk diterapkan guna meminimalisir kenaikan jumlah penderita HIV/AIDS di Provinsi Bali.

“Jadi kita selamatkan ibu dan anak, dalam arti anak disini edukasi nya, karena hulunya memang harus kita kerjakan. Semangat yang kedua adalah ajaran reproduksi itu di keluarga, kita harapkan lebih kuat. Selama ini penanganan yang digencarkan adalah populasi kunci, yaitu pekerja seks, pengguna narkoba suntik, yang ketiga pelanggannya, yang keempat warga binaan, kelima gay dan waria. Tapi ternyata forum memiliki analisis baru, kita akan menggarap keluarga,” paparnya.

Seminar yang akan berlangsung di Ruang Pertemuan PKBI Daerah Bali ini akan menghadirkan pembicara yang mumpuni di bidangnya, antara lain Ketua Pelaksana Harian KPA Provinsi Bali, Ketua Penggerak PKK Provinsi Bali, Prof. Mangku Karmaya, Prof. Tuti, FPA Provinsi Bali, PKBI, dan Akademisi Universitas Udayana.(cr01)

 

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.