Pedagang Pasar Senggol Bingung Cari Tempat Inapkan Gerobak

Gerobak pedagang pasar senggol yang berada diareal terminal Loka Crana, Bangli.

BANGLI | patrolipost.com – Aktivitas Pasar Senggol Bangli tidak lagi di areal Lapangan Kapten Mudita Bangli, namun kini sudah berpindah ke Terminal Loka Crana Bangli. Pedagang sudah mulai berjualan di areal Terminal Loka Crana Bangli per Senin (9/12).

Namun masalahnya, pedagang ini tidak boleh menaruh/menginapkan gerobak di areal terminal. Sebab, setiap hari terminal dipenuhi kendaraan angkutan kota sampai pukul 14.00 Wita. Alhasil pedagang harus mencari tempat lagi untuk menaruh gerobak. Sempat direncanakan untuk memanfaatkan eks RSU Bangli untuk lokasi penyimpanan gerobak para pedagang.

Kasi Ketersediaan dan Penyaluran Disperindag Bangli,  Dewa Made Kantor mengatakan, pedagang senggol kini mulai dipindahkan dan menempati terminal Loka Crana. Untuk jam buka pedagang mulai membuka lapak usai aktivitas terminal yakni sekitar pukul 14.00 Wita.

“Pedagang mulai buka pukul 14.00 Wita. Setelah berjualan gerobak harus dipindahkan agar tidak mengganggu aktivitas terminal keesokan harinya. Maka itu perlu lokasi untuk penempatkan gerobak,” ungkapnya, Selasa (10/12).

Diakui hingga saat ini belum ada lokasi untuk menempatkan gerobak. Awalnya pihaknya berencana untuk meminjam eks RSU Bangli yang notabene aset Pemprov Bali. Pihaknya pun sempat berkoordinasi dengan pihak RSJ Provinsi Bali.

“Kami sudah berkoordinasi dengan RSJ karena ini paling dekat. Namun untuk pemanfaatan eks RSU Bangli tidak diperkenankan, jadi kami cari alternatif lain,” ujarnya.

Untuk alternatif kedua yakni menyewa lahan pribadi yang lokasi di sebelah selatan Pasar Kidul Bangli. “Mengingat lahan pribadi kami sarankan para pedagang untuk koordinasi langsung dengan pemilik lahan. Lokasi ini  jarak dekat dengan terminal dan lahan cukup memadai,” sebut Dewa Kantor.

Di sisi lain, Direktur RSJ Provinsi Bali di Bangli, Dewa Gede Basudewa saat dikonfirmasi membenarkan jika dari pihak Disperindag sempat berkoodinasi ke RSJ. “Dari Disperindag berkoordinasi terkait pemanfaatan eks RSU untuk tempat menaruh gerobak. Dalam hal ini eks RSU merupakan aset provinsi sehingga kami sarankan untuk berkoordinasi ke bagian aset provinsi,” ungkapnya.

Menurut Dewa Basudewa  jika pihak RSJ diintruksikan Gubernur untuk menjaga kebersihan asset eks RSU tersebut. Karena ini berada di pusat kota, agar terjaga kebersihannya.

“Belum lama ini kami gotong royong membersihkan eks RSU. Dengan kondisi seperti ini, bila ditambah lagi untuk naruh gerobak khawatirnya wajah kota Bangli kesannya kumuh,” tutupnya. (750)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.