Kapolsek Bangli Terkapar Diserang Demam Berdarah

Kapolsek Bangli AKP I Nengah Rata menjalani perawatan di salah satu rumah sakit swasta di Bangli, Kamis (5/12).

BANGLI | patrolipost.com – Kapolsek Bangli AKP I Nengah Rata harus menjalani perawatan intensif di salah satu Rumah Sakit (RS) Swasta yang ada di Kota Bangli. Dari hasil pemeriksaan tim medis, I Nengah Rata didiagnosa diserang penyakit demam berdarah.

Sementara itu mengacu data di Dinas Kesehatan Bangli jumlah kasus demam berdarah yang terjadi tahun 2019 meningkat dibandingkan tahun 2018.

Bacaan Lainnya

Ditemui di rumah sakit, Kapolsek Bangli AKP Nengah Rata mengaku kondisinya sudah mulai droop sejak Sabtu lalu. Karena sakit kepala dan seluruh persendian terasa ngilu sempat berobat beberapa kali ke dokter namun tidak kunjung ada perubahan.

“Awalnya sudah sempat dibawa ke rumah sakit, tapi saat itu tidak dicek lab. Dilakukan pemeriksaan dan selanjutkan dipulangkan. Karena tidak ada perubahan saya kembali pergi ke dokter. Begitu juga tidak ada perubahan dan saya pindah ke dokter lain. Lagi-lagi tidak ada hasil, kondisi semakin drop,” ujarnya, Kamis (5/12).

Meski dalam kondisi sakit, AKP Nengah Rata sempat ke kantor namun justru kondisinya semakin  menurun. Oleh anggotanya langsung  dilarikan ke rumah sakit. “Kemarin (Rabu) saya masuk ke rumah sakit. Setelah dilakukan pemeriksaan Lab  diketahui menderita DB,” sebutnya dengan suara lemah.

AKP Nengah Rata mengaku sebelum mengalami demam memang sempat mengikuti kegiatan di Denpasar. “Sebelumnya sempat ke Denpasar, balik dari sana mulai merasa tidak enak badan,” ujar perwira asal Banjar Siladan, Desa Tamanbali ini.

Terpisah Kasi Penanggulangan Penyakit Dinas Kesehatan Bangli, I Nyoman Sudarma menjelaskan, kasus deman tahun ini mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya. Untuk tahun 2018 ditemukan sebanyak 36 kasus, sedangkan untuk tahun 2019 sampai  per Oktober ada 195 kasus.

“Data ini berdasarkan laporan dari rumah sakit, baik itu swasta maupun negeri,” ujar I Nyoman Sudarma.

Kemudian untuk antisipasi merebaknya DB, maka setiap ada laporan terjadinya kasus, maka Dinas Kesehatan bersama petugas puskesmas turun melakukan fogging. “Jika terjadi kasus DB, kami langsung turun untuk melakukan fogging. Namun untuk antisipasi akan lebih efektif dengan melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSM),” jelas I Nyoman Sudarma. (750)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.