Satu Korban Penebasan di Kos-kosan Meninggal Dunia

Rumah tempat korban pesata miras serta ditebas pelaku dipolice-line, Sabtu (30/11).

DENPASAR | patrolipost.com – Salah satu korban penebasan yang terjadi di kos-kosan Jalan Mekar II Blok A VII Banjar  Mekar Jaya, Desa Pemogan, Kecamatan Denpasar Selatan, I Nyoman Degdeg meninggal dunia di RSUP Sanglah, Sabtu (30/11) pukul 01.42 Wita dinihari. Sementara 3 korban lainnya, I Kadek Moyo, I Ketut Sudita dan I Ketut Kentel hingga saat ini masih menjalani perawatan intensif di RSUP Sanglah.

Perbekel Pemogan, I Made Suwirya mengungkapkan, karena Kadek Moyo tidak bayar kos 2 bulan, pemilik kos (Agung) awalnya memberi peringatan. Kadek Moyo diberi batas waktu tertentu untuk segera membayar kosnya. Karena lewat batas waktu yang telah ditentukan, pemilik kos menyita barang-barangnya lalu disimpan di gudang.

Setelah beberapa lama kemudian, Kadek Moyo meminta agar barang-barang miliknya dikembalikan. Entah bagaimana komunikasi antara Agung dan Kadek Moyo hingga akhirnya Agung memerintahkan salah seorang sopirnya untuk mengantarkan barang Kadek Moyo.

“Sopir dari Pak Agung itu dijanjikan untuk bertemu di lokasi kejadian. Diantarlah barang-barang itu oleh sopir Pak Agung menggunakan mobil pick up. Setibanya di TKP,  Kadek Moyo bersama teman-temannya sedang pesta miras. Entah bagaimana ceritanya, Kadek Moyo bersama teman-temannya mengeroyok sopir dari Pak Agung,” tutur Suwirya.

Lantaran dikeroyok, sopir yang belum diketahui namanya itu menelepon Agung bahwa dirinya dikeroyok. Agung pun meminta bantuan dari penjaga kosnya bernama Komang Narendra alias Komang Doyok untuk menuju ke TKP. Tujuannya untuk menyelesaikan masalahnya secara baik-baik.

Setibanya di TKP, Komang Doyok juga dikeroyok oleh orang yang sama. Merasa terancam dengan serangan itu, Komang Doyok kembali ke rumahnya di Banjar Kajeng mengambil senjata tajam. Bahkan, dia juga meminta bantuan adik kandungnyaa, Ketut Pande untuk datang ke TKP. Lalu keduanya menuju ke TKP menggunakan sebuah sepeda motor yang dikendarai oleh Ketut Pande.

Keduanya langsung menyerang Kadek Moyo dan teman-temannya sesama dari Karangasem. Akibat kejadian itu, Nyoman Degdeg mengalami luka tebas pada bagian kepala. Akhirnya pemilik rumah tempat pesta miras itu meninggal dunia saat dirawat di RSUP Sanglah Denpasar. Sementara Kadek Moyo mengalami luka pada lengan kanan dan jari kelingking tangan kiri patah. Korban I Ketut Sudita mengalami luka pada bagian punggung dan gigi depan patah. Sementara korban Ketut Kentel mengalami luka pada dada kiri.

Sementara Komang Doyok dan Ketut Pande mengalami luka lebam pada sekujur tubuh masing-masing akibat dihantam benda tumpul. Kedua kakak beradik itu setelah kejadian langsung diamankan polisi ke Mapolsek Denpasar Selatan. Selain keduanya, polisi juga menahan sopir dari Agung untuk dimintai keterangan.

“Jadi peristiwa itu sebenarnya saling serang. Kedua belah pihak sama-sama jadi korban,” kata Suwirya.

Sementara informasi dari warga di sekitar TKP, bahwa sopir pick up pengantar barang itu dikeroyok karena barang elektronik berupa kulkas dan laptop milik Kadek Moyo tidak ada. Ternyata barang-barang tersebut disita pemilik kos sebagai pengganti uang kos yang tidak dibayar.

“Saya tidak tahu apa akar masalah sesungguhnya. Saya dengar-dengar cerita ada barang yang ditahan oleh pemilik kos karena tidak bayar kos. Pas kejadian kemarin saya masih di tempat kerja. Saat saya pulang ada banyak polisi di sini,” tutur salah satu warga.

Tadi siang, sejumlah polisi mendatangi lokasi kejadian untuk mencari barang bukti berupa tombak yang diduga dibuang di rawa-rawa sebelah utara TKP. Sementara rumah tempat terjadinya perkelahian itu dipasang garis polisi. Para penghuni rumah semuanya tidak ada di TKP.

Kanit Reskrim Polsek Denpasar Selatan, Iptu Hadimastika belum memberikan keterangan resmi terkait peristiwa berdarah itu. Saat dikonfirmasi ia tidak memberikan jawaban. (007)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.