Museum Semarajaya Klungkung Kembali Dipadati Wisatawan

bupati ccccc
Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta saat meninjau Museum Semarajaya. (ist)

SEMARAPURA | patrolipost.com – Museum Semarajaya di Kota Semarapura yang sempat vakum dari berbagai kegiatan selama hampir dua tahun akibat pandemi Covid-19, kini kembali ramai dikunjungi para wisatawan.

“Kunjungannya melonjak luar biasa, dari wisatawan domestik maupun mancanegara sejak awal tahun 2022 ini, bila dibandingkan saat awal dibuka, setelah pandemi Covid-19,” ujar Kepala UPTD Museum Semarajaya, Cokorda Gede Nala Rukmaja, Selasa (4/10/2022).

Menurut Cokoda Nala, Museum Semarajaya di Kota Semarapura ini mulai dibuka pasca pandemi awal 2021 lalu. Tiga bulan sejak dibuka, kunjungan wisatawan masih lenggang. Namun kini mulai sangat ramai.

Berdasarkan data Dinas Pariwisata Kabupaten Klungkung, ada sebanyak 10.423 kunjungan wisman dan 1.551 kunjungan wisatawan nusantara ke kawasan objek wisata Kertha Gosa yang di dalamnya termasuk Museum Semarajaya mulai 1 Januari hingga 26 September 2022.

“Kalau wisatawan berkunjung ke Kertha Gosa pasti berkunjung juga ke Museum Semarajaya juga karena satu kawasan. Lumayanlah perkembangannya,” katanya.

Museum Semarajaya merupakan museum yang sudah diresmikan sejak tahun 1994 silam. Museum ini menyimpan berbagai peninggalan asli Klungkung dari zaman prasejarah, masa kerajaan, hingga menyimpan hasil kebudayaan di Klungkung.

Kedepan pihak museum juga berencana akan berkoordinasi dengan pihak Dinas Pendidikan, untuk nantinya ada kunjungan siswa ke Museum Semarajaya. Selain untuk memaksimalkan peran museum sebagai media edukasi, juga untuk mendukung kurikulum merdeka belajar.

“Tidak hanya belajar di sekolah, belajar juga di museum. Sambil mengenal sejarah, dan koleksi yang ada di museum,” tandasnya.

Sementara itu, Museum Semarajaya belum lama ini ditetapkan sebagai museum type A, dari sebelumnya Museum Semarajaya masih type C. Dengan naik ke type A, Pemkab dituntut melengkapi beberapa hal yang masih menjadi persoalan dalan pengelolaan Museum Semarajaya. Misalnya masalah sumber daya manusia (SDM) yang masih terbatas untuk mengelola museum. (855)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.