Jokowi Minta Indonesia Tampil Maksimal di Dubai Expo 2020

JAKARTA | patrolipost.com – Presiden Joko Widodo menggelar rapat terbatas bersama sejumlah menteri terkait di Kantor Presiden, Jakarta Pusat, Selasa (13/8). Rapat terbatas membahas persiapan Indonesia dalam mengikuti Dubai Expo 2020.

Dalam rapat tersebut, Jokowi menginginkan Indonesia tampil maksimal dan harus bisa menampilkan desain-desain yang bagus di Dubai Expo. Terkait penempatan stan, Jokowi minta lokasinya harus strategis, jangan di belakang atau dekat toilet. Bukannya menarik pengunjung justru malah bikin malu.

“Yang sering saya sampaikan, jangan sampai kita salah pilih lokasi. Misalnya di belakang, atau malah dekat toilet, misalnya. Kalau seperti itu tidak usah ikut saja, malah malu. Kita ingin membangun sebuah trust, membangun sebuah kepercayaan, membangun sebuah image, tapi kita tidak dapat apa-apa,” kata Jokowi.

Bukan tanpa sebab Jokowi berpesan demikian, karena pada World Expo 2015 di Milan, Italia, stan Indonesia berlokasi tepat di sebelah toilet umum yang besar. Kala itu Pemerintah tidak terlibat dalam penetapan lokasi dikarenakan diinisiasi awal bukan dilakukan oleh pihak Pemerintah, sampai pada akhirnya Pemerintah juga turut harus ikut menjadi Komisioner Jenderal dalam hal memperoleh kemudahan pajak.

Kondisi tersebut sangat merugikan posisi stan Indonesia saat itu. Namun akhirnya Pemerintah bekerja sama dengan pihak swasta secara gotong royong dan kerja keras sehingga dapat mengubah kondisi tersebut menjadi cerita sukses bagi Indonesia.

Seharusnya hal itu tidak perlu terjadi. Andai semua pihak mau mengambil hikmah dari pengalaman pada World Expo 2010 di Shanghai, China, dimana saat itu persiapan sangat matang dan didukung penuh oleh Pemerintah dan swasta.

Jokowi menginginkan agar semua perwakilan kementerian hingga BUMN yang ikut dalam kegiatan itu mampu memaksimalkan Dubai Expo 2020. Harapannya, event terbesar ini mampu menarik investasi dan perdagangan bagi Indonesia.

“Saya minta agar semua pameran, semua expo di luar negeri untuk marketing perdagangan, investasi, dan pariwisata betul-betul terintegrasi, terkonsolidasi antara pemerintah dan swasta bisa beriringan,” sebutnya, sebagaimana dikutip kumparan.com.
Sebagai catatan, Dubai Expo 2020 merupakan event ketiga terbesar setelah Piala Dunia dan Olimpiade. Gelaran acara ini diikuti 190 negara. Kehadiran Indonesia di World Expo bukan baru kali ini saja. Indonesia telah mengikutinya sejak di New York World Fair tahun 1964. Indonesia juga sudah mengikutinya di World Expo 2005 Aichi, Jepang, World Expo 2010 Shanghai, China, dan World Expo Milano 2015 di Italia.

Belajar dari Shanghai Expo 2010

Dalam Shanghai China Expo 2010, Indonesia tampil habis-habisan. Indonesia tidak saja membawa rombongan pelaku bisnis, tapi juga rombongan kesenian dan budaya.

Beberapa produk Indonesia yang memiliki merek yang cukup dikenal di Indonesia maupun di kawasan Asia juga turut berpartisipasi mempromosikan produk mereka agar semakin dikenal di pasar China dan global. Di antaranya Teh Sosro, Bir Bintang, Kacang Garuda, kopi Kapal Api, kopi Luwak, krupuk dan produk perikanan merek Fina, produk makanan dari Mayora, serta kecap ABC.

World Expo Shanghai China ini dibuka secara resmi pada 1 Mei 2010. Delegasi Indonesia dipimpin oleh Menteri Koordinator Hatta Rajasa (ketika itu), didampingi Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu yang secara resmi membuka Paviliun Indonesia di World Expo Shanghai China 2010.

Di hari pertama, Paviliun Indonesia dikunjungi sekitar 15.380 orang, hari ke-2 sebanyak 21.630 pengunjung serta hari ke-3 sebanyak 17.600 pengunjung.

Seperti negara-negara lainnya, Promosi Nation Branding merupakan salah satu tujuan utama partisipasi Indonesia mengingat dalam enam bulan penyelenggaraannya panitia Shanghai Expo mentargetkan lebih dari 70 juta jumlah pengunjung baik, dari dalam negeri Cina maupun seluruh dunia. (pp-02)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.