Korban Ledakan Kompor Ngaben di Desa Belega Jalani Perawatan di RSUP Prof Ngoerah, 2 Pasien Meninggal Dunia

dr bedah plastik
Staf Medis Bedah Plastik Rekonstruksi dan Estetik RSUP Prof IGNG Ngoerah, dr Agus Roy Rusly Hariantana Hamid (tengah). (yani)

DENPASAR | patrolipost.com – Sebanyak 4 orang korban tragedi meledaknya kompor jenazah ngaben di Desa Belega Blahbatuh Gianyar, Jumat (19/8/2022) lalu, masih menjalani perawatan intensif di RSUP Prof IGNG Ngoerah Denpasar. Sedangkan dua korban dengan luka bakar berat 94 persen dan 98 persen dinyatakan telah meninggal dunia.

Kedua korban meninggal bernama Bagus Oskar Horizon (34) dengan luka bakar berat 98 persen,  meninggal dunia pada Sabtu (20/8/2022) pukul 20.00 Wita, kemudian disusul I Kadek Gian Satya Permana Putra (15) dengan luka bakar berat 94 persen, meinggal Minggu (21/8/2022) pukul 17.00 Wita.

Bacaan Lainnya

Staf Medis Bedah Plastik Rekonstruksi dan Estetik RSUP Prof IGNG Ngoerah, dr Agus Roy Rusly Hariantana Hamid mengatakan, kondisi kedua pasien saat diterima di RSUP Prof Ngoerah memang mengalami luka bakar yang sangat berat. Sehingga penyebab kematian pada kasus luka bakar pada fase awal adalah adanya syok hipovolemik atau kekurangan cairan, hipoksia atau gangguan jalan napas, dan hipotermia.

“Memang awalnya panas, kemudian suhunya bisa di bawah 35 atau 34 (derajat),” ujar Staf Medis Bedah Plastik Rekonstruksi dan Estetik RSUP Prof IGNG Ngoerah, dr Agus Roy Rusly Hariantana Hamid, Senin (22/8/2022).

Lebih lanjut dikatakan, 4 korban luka bakar lainnya kini masih menjalani perawatan intensif di Unit Luka Bakar RSUP Prof IGNG Ngoerah. Keempatnya yakni I Kadek Dwi Putra Jaya (30) dengan luka bakar 70 persen serta kondisinya kritis karena terjadi imbalance cairan tubuh. Kemudian, pasien Ketut Adi Wiranata (32) dengan luka bakar 54 persen yang saat ini  kondisi lebih stabil dan pasien tidak mengalami sesak maupun panas.

Berikutnya, I Gusti Made Budiarta (49) dengan luka bakar 43.5 persen  kondisi cukup stabil dan Gusti Ngurah Pradita (11) dengan luka bakar 38 persen. Kondisi saat ini stabil namun masih mengalami demam.

“Rata-rata pasien mengalami luka bakar di bagian dada dan punggung. Besok rencananya 2 pasien yakni Gusti Ngurah Pradita (11) dan Ketut Adi Wiranata (32) akan menjalani tindakan operasi pembuangan jaringan mati lalu pengambilan kulit yang baru,” terangnya.

Pihaknya juga mengaku telah berkoordinasi dengan dokter anak dan dokter penyakit dalam untuk menangani gejala-gejala hipermetabolik yang terjadi terhadap korban luka bakar yang merupakan pasien anak.

Selain itu, pihaknya mengungkapkan akan melakukan tindakan operasi untuk memutus terjadinya infeksi dari luka bakar kepada 2 pasien lainnya yang dijadwalkan, Rabu (24/8/2022) mendatang. (030)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.