Bangunan dari Bambu, SMAN 6 Poco Ranaka Terancam Tutup

sman6 ranaka
Kondisi gedung dan ruang kelas SMAN 6 Poco Ranaka di Lonto Ulu. (rob)

BORONG | patrolipost.com – SMAN 6 Poco Ranaka Kecamatan Lambaleda Selatan, Kabupaten Matim, NTT terancam tutup. Pasalnya, dari tahun ke tahun minat siswa untuk mendaftar di SMAN 6 Poco Ranaka tidak meningkat. SMA yang berbasis di kawasan Lenang Raya hanya menerima kurang lebih 20-30 siswa setiap tahun.

Kepala Sekolah SMAN 6 Poco Ranaka, Fransiskus Nomor menjelaskan banyaknya para siswa yang mendaftar tergantung minat siswa di kampung-kampung beberapa desa yakni Desa Lenang, Compang Laho, Desa Pocong, Golo Wune dan Desa Deno.

“Minat siswa mendaftar di sekolah ini sangat rendah,” jelas kepsek Frans kepada patrolipost.com di Lonto Ulu, Lambaleda Selatan, Manggarai Timur, Senin (25/7/2022).

Menurutnya, siswa sekarang lebih memilih SMK karena keinginan untuk bisa langsung kerja setelah lulus. Selain itu kondisi Gedung yang tidak layak juga membuat SMAN 6 Poco Ranaka menjadi ‘lembaga asing’ di kawasannya.

Wakil Kepala Sekolah Anselmus Omes menjelaskan, penyebab tidak adanya minat siswa karena kekurangan fasilitas seperti gedung sekolah.

“Hal mendasar tidak bisa dibangun gedung baru karena tarik ulur terkait sertifikat tanah. Ketidakjelasan urusan sertifikat tanah untuk sekolah ini menghambat pembangunan gedung baru. Sementara gedung yang ada ini sudah tidak layak dipakai belajar mengajar,” jelas Anselmus.

Sementara itu salah satu guru menjelaskan terkait promosi menarik minat siswa baru, langkah promosi sudah dilakukan hanya saja tidak ada hasil signifikan.

“Promosi menarik minat sudah dilakukan. Hanya tidak ada perubahan jumlah murid yang mendaftar. Oleh karena itu peran semua pihak dibutuhkan demi menarik para siswa baru mendaftar di sini,” ujarnya.

Pantauan patrolipost.com, gedung yang layak hanya 2 ruang kelas. Selebihnya adalah bangunan berbahan bambu yang sudah rapuh dan reyot. Jika memang masalah sertifikat tanah sekolah yang menjadi penghambat, mengapa tidak digenjot agar gedung berupa gubuk bambu itu segera diubah menjadi gedung dengan bahan beton? Untuk menjawab persoalan tersebut, peran para pihak terkait terutama Pemerintah Kabupaten Manggarai Timur akan menjadi jawabannya. (pp04)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.