Tabrak Maut Tangki Pertamina, 10 Warga Meregang Nyawa, Begini Kata Saksi Mata

kecelakaan 99999
Dirgakum Korlantas Polri Aan Suhanan menyatakan, saat ini ada 10 korban yang meninggal dunia dari kecelakan lalu lintas yang terjadi di Jalan Alternatif Cibubur, Bekasi, Jawa Barat. (ist)

BANDUNG | patrolipost.com – Dirgakum Korlantas Polri Aan Suhanan menyatakan, saat ini ada 10 korban yang meninggal dunia dari kecelakan lalu lintas yang terjadi di Jalan Alternatif Cibubur, Bekasi, Jawa Barat.

“Sembilan ada di rumah sakit Kramat Jati dan satu di Permata Cibubur,” jelas Aan di RS Polri Kramat Jati, Senin (18/7).

Jumlah korban meninggal dunia ini bertambah dari sebelumnya yang dinyatakan berjumlah delapan.

Selain korban meninggal dunia, ada 5 korban lainnya yang mengalami luka-luka. Korban tersebut kini berada di RS Permata Cibubur.

“Kalau dilihat-lihat lukanya ini luka ringan. Mudah-mudahan cepat sembuh,” kata Aan.

Untuk diketahui, pukul 15.55 WIB telah terjadi kecelakaan lalu lintas yang melibatkan mobil tangki Pertamina dengan kendaraan motor dan mobil. Ada sepuluh motor dan dua mobil yang menjadi korban dalam kecelakaan tersebut.

Begini Kata Saksi Mata
Truk tangki Pertamina menyeruduk sejumlah mobil dan motor di Jalan Transyogi, Kecamatan Jatisampurna, Kota Bekasi hingga menewaskan 10 orang. Saksi di lokasi kejadian, Muhammad Anwar (42) yang merupakan pengemudi ojol menceritakan detik-detik kejadian mencekam tersebut.

“Saya mengetahui kejadian kronologi awal dapat orderan food dari Mal Citragreen, muter balik ada kejadian truk tangki itu pertama nyundul seorang wanita pakai motor,” kata Anwar kepada wartawan memulai ceritanya di lokasi kejadian, Senin (18/7/2022).

Anwar menyebut titik awal truk tersebut menabrak pengendara tepatnya di depan Mitra10. Dia menyebut, perkiraan kecepatan truk saat kejadian yaitu 50 km/jam

“Namanya turunan ini kan berbahaya, di depan ada lampu merah, curam, nah di situ,” terangnya.

Kejadian itu berlangsung pada pukul 15.30 WIB. Anwar yang kerap melintasi jalur tersebut mengatakan, salah satu faktor yang menyebabkan rentan kecelakaan di sana adalah adanya lampu merah.

“Saat ini kecelakaan rentannya karena ada lampu merah aja sih. Sebelum-belumnya nggak ada. Saya bukannya lampu merah salahin ya, karena lampu merah di pasang ini baru banyak kecelakaan,” bebernya.

“Kalau kejadian jam 17.00 WIB, jam kerja orang pulang bahaya itu. Makin banyak korban kali kalau jam 17.00 WIB-an,” sambungnya.

Anwar mengatakan, lampu merah tersebut dipasang sekitar 5 bulan lalu. “Semenjak ada lampu merah ini banyak kecelakaan aja gitu. Karena orang dari atas kan nggak kelihatan di bawah ada lampu merah,” jelasnya.

Diberitakan sebelumnya, sebuah truk Pertamina diduga mengalami rem blong hingga menabrak sejumlah pemotor dan mobil yang ada di lokasi. Kecelakaan terjadi pada Senin (18/7/2022) sore ini.

Laporan terkini, sebanyak 10 orang tewas dalam kecelakaan yang terjadi di Jalan Transyogi itu. Dilaporkan juga ada 5 orang yang terluka akibat kecelakaan itu.

Kecelakaan itu menyebabkan kendaraan yang terlibat juga mengalami kerusakan. Polisi sudah berada di lokasi untuk penanganan kecelakaan.

Diduga Rem Blong
Polisi masih menyelidiki kecelakaan maut ini. Dugaan sementara penyebab kecelakaan akibat rem truk Pertamina mengalami blong.

Kakorlantas Polri Irjen Firman Shantyabudi mengatakan informasi awal yang didapatkannya kecelakaan maut itu diduga akibat rem blong. Namun, pihak kepolisian masih akan melakukan penyelidikan lebih lanjut.

“Masih terlalu dini, petugas masih di TKP. Dugaan sementara rem blong. Tapi harus dibuktikan lebih dahulu supaya objektif,” kata Firman. (305/dtc/snc)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.