PKB XLIV, Gong Kebyar Wanita Crekeh Genjer Desa Lembongan Duta Klungkung Tampil Memukau

gong 222222x
Gong Kebyar Wanita Crekeh Genjer Desa Lembongan, Duta Kabupaten Klungkung saat tampil di Pesta Kesenian Bali XLIV. (ist)

SEMARAPURA | patrolipost.com – Gong Kebyar Wanita Crekeh Genjer Desa Lembongan, Duta Kabupaten Klungkung memeriahkan Pesta Kesenian Bali XLIV bertempat di Panggung Terbuka Taman Budaya Art Centre Denpasar, tampil memukau Kamis malam (30/6).

Perbekel Desa Lembongan I Ketut Gede Arjaya menyatakan Sekaa Gong ini berdiri pada tanggal 16 Juli 2019. Dalam kamus bahasa Bali Crekeh berarti kecil tapi penuh kedewasaan, dan Genjer adalah sifat-sifat lincah enerjik.

Dalam penampilannya Sekaa Gong Crekeh Genjer menyuguhkan Tabuh Telu Lelambatan, Tabuh Kreasi, Tari Kreasi, dan Drama Tari. Untuk Tabuh Telu Kreasi, Sekaa Gong Crekeh Genjer menampilkan tari telu lelambatan yakni “Kapinggon” yang berarti terlena, diilhami dari sifat egois manusia, pesan yang terkandung dalam Kapinggon adalah agar sadar akan tingkah laku diri sendiri adalah keharusan hingga kita terlena akan alam yang memberikan kita sumber kehidupan dan pada tabuh kreasi menampilkan tabuh berjudul “Membah” yang berarti mengalir tiada henti, pesan yang terkandung pada “membah” adalah air yang menjadikan kita berguna tanpa pernah mengeluh, ada kecukupan untuk kehidupan tapi bukan buat keserakahan.

Pada Tari Kreasi, Sekaa Gong Wanita menampilkan Sukla Swanita yang menggambarkan bersatunya purusa dan predana untuk kelangsungan generasi manusia, dimana dalam tarian ini dikemas sebagai symbol bersatunya unsur benih kehidupan yang dibingkai oleh kemuliaan Sang Hyang Enjo-enjo di Nusa Lembongan sebagai sebuah persembahan penolak bala atas bencana kekeringan yang akan menimpa.

Pada Drama Tari, Sekaa Gong ini menampilkan judul Danu Reka diilhami saat manusia sudah mulai buta, dibutakan oleh harta, dan kekayaan, tidak lagi ingat kepada alam semesta yang sudah memberikan segalanya, melupakan sang pencipta yang sudah memberikan kemakmuran bagi ciptaannya, murka sang pencipta tidak bisa dihindari. Pesan yang tersirat dalam drama ini adalah manusia hanya sebuah butiran debu, kering, tandus, panas yang membara membakar jiwa, tidak lagi ada kehidupan bagi mereka, karena setetes darimu, menghidupi dunia yang semu, kering tanpamu, matilah jiwaku.

“Semoga dengan penampilan Sekaa Gong Wanita Crekeh Genjer dapat memotivasi seniman-seniman yang berada di Klungkung untuk menampilkan kreasinya pada objek wisata yang terdapat di Nusa Penida, dan dapat menjadi magnet untuk menarik kunjungan wisatawan ke Nusa Penida,” harap Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta didampingi Ny Ayu Suwirta saat menyaksikan penampilan Duta Kabupaten Klungkung pada Utsawa Gong Kebyar Wanita.

Bupati Suwirta mengapresiasi sekaa Gong Wanita Crekeh Genjer yang sudah memberikan penampilan optimal sebagai Duta Kabupaten Klungkung. dan apresiasi kepada masyarakat Bali yang sudah mendukung dengan menyaksikan penampilan Sekaa Gong Wanita Crekeh Genjer hingga usai.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Sekretaris Daerah I Gede Putu Winastra didampingi Ny Gede Putu Winastra dan OPD di lingkungan Pemkab Klungkung. (855)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.