Sucikan Gunung Batur, Krama Desa Adat Gelar Upacara Balik Sumpah

caru balik
Pelaksanaan upacara Caru Balik Sumpah di areal Pura Pasar Agung Batur, Senin (30/5/2022). (ist)

BANGLI | patrolipost.com – Upacara Caru Balik Sumpah dilaksanakan di areal parkir Pura Pasar Agung Batur, Senin (30/5/2022) sekitar pukul 10.00 Wita. Upacara ini dilaksanakan oleh krama adat Batur  sebagai upaya pembersihan Gunung Batur secara sekala dan niskala. Seperti diketahui beberapa waktu lalu ada pendaki meninggal di kawasan Gunung Batur.

Jero Gede Batur Duhuran mengatakan, upacara ini dilaksanakan dalam rangka penyucian kembali Gunung Batur. Sempat terjadi musibah orang meninggal di gunung. Karena kejadian tersebut dipandang perlu untuk dilaksanakan penyucian.

Bacaan Lainnya

“Tatkala terjadi cuntaka, perlu kembali disucikan. Gunung Batur diyakini sebagai lingga Ida Bhatara,” jelasnya.

Jro Gede Batur mengingatkan tamu yang sedang berhalangan, ataupun sedang cuntaka, diharapkan agar tidak ikut mendaki. Dengan demikian, pariwisata bisa tetap berjalan dan kesucian gunung pun tetap terjaga. “Mudah-mudahan kejadian yang telah berlalu tidak terulang lagi ke depannya,” ungkapnya.

Sementara, Upacara Balik Sumpah menggunakan sarana upacara diantaranya sapi, angsa, kambing, kucit butuhan, dan sebagainya. Jero Gede Batur Duhuran mengajak pada para wisatawan agar bersama-sama menjaga kesucian dan kelestarian Gunung Batur. Sementara upacara dipuput oleh Ida Pandita Mpu Nabe Siwa Putra Darma Daksa saking Griya Agung Lingga Acala Banjar Calo, Tegallang, Gianyar.

Polisi Kehutanan Resor Gunung Batur Bukit Payang, I Wayan Sudana mengungkapkan, aktifitas pendakian di Gunung Batur belum dibuka sejak merebaknya virus Corona pada 21 Maret 2020 lalu. Pihaknya tak memungkiri selama ini kecolongan dengan banyaknya wisatawan yang mendaki. Hal ini disebabkan banyaknya jalan tikus, menuju pendakian serta minimnya jumlah petugas jaga.

“Kami akan berupaya menambah jumlah personel jaga setelah aktifitas pendakian kembali dibuka. Rencananya ia akan bekerjasama dengan BKSDA, Polsek Kintamani, Kodim serta Forum Pemandu Pendakian Gunung Batur (FP2GB) untuk menjaga pendakian,” sebutnya.

Kata Wayan Sudana setiap aktifitas pendakian pihaknya selalu memberi imbauan lisan bagi para pendaki. Selain itu tanda-tanda larangan juga sudah terpasang.

“Kami harapkan pula kejujuran dari masing-masing pendaki. Jika cuntaka tidak ikut melakukan pendakian. Wisatawan asing maupun domestik agar ikut bersama-sama menjaga kelestarian Gunung Batur,” ujarnya. (750)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.