Guru Ujung Tombak Pembangunan Nasional

Ni Wayan Sari Galung, S.Sos. 

 

Bacaan Lainnya

 

DENPASAR | patrolipost.com – Dalam strategi pembangunan nasional, pemerintah perlu kiranya menguatkan sumber daya manusia (SDM). Untuk itu, peranan guru sebagai pendidik menjadi sangat strategis. Guru sebagai ujung tombak pembangunan SDM juga harus meningkatkan profesionalisme sekaligus menjadi agen-agen transformasi penguatan SDM Indonesia. Begitu disampaikan Anggota Komisi IV DPRD Provinsi Bali, Ni Wayan Sari Galung, S.Sos di Denpasar, Senin (25/11/2019).

Menurutnya, jabatan seorang guru yang notabene sebagai pendidik tak dapat digantikan oleh profesi lain maupun teknologi. Untuk mewujudkan guru sebagai pendidik, guru tetap memiliki peran penting di era globalisasi evolusi pola pembelajaran. Hal ini dilakukan guna mempersiapkan guru menyikapi revolusi industri 4.0 karena PGRI terus bergerak mewujudkan pendidikan nasional, memajukan pendidikan nasional, mencerdaskan kehidupan bangsa dan menjadikan aspirasi untuk meningkatkan martabat guru.

“Peran guru lebih dari sekadar mengajar, tetapi juga mengelola belajar siswa. Para guru dapat lebih fleksibel, kreatif, menarik, dan dapat menghadirkan pembelajaran yang menyenangkan dan disukai siswa,” sebutnya.

Dari sisi lain ia memandang profesi seorang guru tak terlepas dari peran pemerintah daerah dalam memfasilitasi keberlangsungan profesi guru baik di daerah ataupun di perkotaan. Sedangkan keberadaan guru swasta mesti menjadi perhatian yayasan yang menaunginya. Yayasan harus memperhatikan kesejahteraan guru-guru itu sedangkan pemerintah pusat sifatnya hanya membantu.

“Untuk menuju ke arah sana, guru harus meningkatkan kompetensinya melalui sertifikasi guru yang berkorelasi pada peningkatan kesejahteraan,” tukasnya. Bahkan Sari Galung berharap dengan adanya beasiswa bagi para guru bisa kiranya dimanfaatkan dalam menunjang karir ke pendidikan yang lebih tinggi. Untuk mencapai itu ia memandang perlu adanya tiga komponen yang mesti diperhatikan, pertama education for all (pendidikan untuk semua), kedua pendidikan vokasi dan profesi, ketiga pendidikan tinggi akademik. (473)

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.