Antisipasi Penyakit Mulut dan Kuku, Wabup Kasta Kunjungi Kelompok Ternak Satwa Winangun

sapi 33333
Wakil Bupati (Wabup) Klungkung, I Made Kasta mengunjungi kelompok ternak Satwa Winangun di Desa Tangkas. (ist)

SEMARAPURA | patrolipost.com – Merebaknya Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan di beberapa wilayah di Indonesia membuat sejumlah kepala daerah siaga. Tidak terkecuali Pemerintah Daerah Kabupaten Klungkung yang kini terus berupaya mencegah masuknya penyakit tersebut.

Untuk memastikan kesehatan hewan, Wakil Bupati Klungkung I Made Kasta bersama Kepala Dinas Pertanian Klungkung Ida Bagus Juanida mengunjungi Kelompok ternak Satwa Winangun DI Desa Tangkas, Klungkung, Rabu (18/5/2022).

“PMK memang belum terjadi di Bali, namun kita patut waspada. Untuk mencegah penyakit ini desinfektan kita bagikan kepada kelompok ternak untuk disemprotkan di kandang sapi. Mudah mudahan sapi dan semua hewan berkaki empat di Klungkung tidak ada yang terjangkit PMK ini,” ujar Wabup Made Kasta.

Ketua Kelompok ternak Satwa Winangun Nengah Sudarma mengatakan belum pernah terjadi gejala penyakit PMK pada hewan ternak kelompoknya. Saat ini sebanyak 56 ekor sapi di tempat ya semua dalam keadaan sehat. Untuk mengantisipasi PMK, pihaknya mengaku menyemprotkan desinfektan 4 sampai 5 kali dalam sebulan.

“Belum ada gejala PMK pada sapi kelompok kami. Semoga PMK tidak akan pernah sampai di Bali apalagi di Klungkung. Saat ini penjualan sapi belum terpengaruh dan harga sapi masih bagus sekali. Sebulan menjual bisa menjual 2 sampai 5 ekor sapi,” ujar Nengah Sudarma yang kelompoknya memiliki anggota berjumlah 25 orang.

Sementara itu Kepala Dinas Pertanian IB Juanida mengatakan PMK tidak menular ke manusia. Untuk mengantisipasi penyebaran PMK, pihaknya melalui petugasnya di lapangan telah melakukan pengecekan kesehatan hewan ke sejumlah kelompok ternak.

“Ada berbagai cara untuk mencegah terjangkitnya PMK pada sapi diantaranya mengontrol akses masyarakat terhadap ternak dan peralatan. Mengontrol penggabungan hewan baru ke dalam kawanan ternak. Memantau dan melaporkan apabila ada hewan yang sakit, serta membuang kotoran dan bangkai secara benar,” ujar Kadis Pertanian IB Gede Juanida. (855)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.