Diageo Ajak Masyarakat Desa Nyambu Mandiri Kelola Sampah

(Kedua dari kiri) Corporate Relations Director Diageo Indonesia Dendy Borman disela lokakarya.

 

Bacaan Lainnya

 

TABANAN |patrolipost.com – Diageo Indonesia, pemilik dan pengelola pabrik minuman beralkohol merek internasional yang berlokasi di desa Nyambu Kediri, Tabanan secara aktif mendorong upaya-upaya yang dapat meningkatkan kapasitas masyarakat untuk mengelola usaha pariwisata dan meningkatkan pendapatan masyarakat. Upaya ini dilakukan melalui pengenalan potensi desa, kekayaan alam, potensi budaya dan seni yang bisa dikelola termasuk kemandirian dalam pengelolaan sampah oleh masyarakat desa setempat dan memberi manfaat secara ekonomi serta mendukung pertumbuhan sektor pariwisata.

Berkaitan dengan inisiatif ini Corporate Relations Director Diageo Indonesia Dendy Borman mengatakan pihaknya akan terus berpartisipasi aktif dalam menghadirkan program-program yang memberikan manfaat positif dalam meningkatkan perekonomian masyarakat.

“Bersama warga desa dan para mitra, kami ingin meningkatkan pemberdayaan masyarakat yang berbasis pada kepedulian lingkungan hidup, seperti yang dilakukan Diageo dimanapun perusahaan beroperasi,” sebut Dendy Borman disela lokakarya rancangan inisiatif bebas plastik di Banjar Kebayan, Desa Nyambu Kediri, Tabanan Minggu (24/11/2019).

Dendy menyebutkan juga, lokakarya kali ini untuk memfasilitasi warga Desa Nyambu dalam merencanakan program yang dapat mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, dan menjadikan Desa Nyambu sebagai pilot project desa wisata ekologis yang bebas plastik sekali pakai.

“Sebagai pilot project inisiatif ini diharapkan dapat mendorong program yang sama di desa atau tempat lainnya,” imbuh Dendy sembari berujar kegiatan ini bagian dari sustainable program yang dijalankan perusahaan.

Desa Nyambu memiliki potensi wisata ekologi dan historis karena memiliki kekayaan alam persawahan dan mata air yang berlimpah, sekaligus memiliki kontak budaya dan sejarah yang panjang sejak jaman Bali Kuno (sekitar abad ke-8 sampai abad ke-13), jaman pengaruh Majapahit (abad ke-14), hingga saat ini. Lokakarya yang berlangsung hampir sehari penuh ini hasil kerja bareng Diageo dengan perusahaan yang berfokus pada inovasi pembangunan ‘Saraswati’ dan ‘Villa Dukuh’ untuk membangun kesadaran mengurangi penggunaan plastik sekali pakai.

Lokakarya Inisiatif Bebas Plastik Nyambu ini melibatkan beberapa lembaga maupun usaha sosial yang bergerak di lingkungan, di antaranya: Yayasan Wisnu, Avani Eco, ecoBali Recycling, Kopernik, Mongabay dan PPLH Bali. Para mitra gabungan memberikan pelatihan kepada 30 orang perwakilan 6 Banjar yang berada di Desa Nyambu serta 10 perwakilan pemiliki usaha warung, villa dan guest house ecotourism.

Dalam lokakarya setiap peserta yang telah dikelompokkan dan diajak untuk mengeksplorasi tantangan terbesar dalam mengurangi sampah plastik serta menggali ide untuk mengurangi sampah plastik serta manajemen sampah di rumah maupun di desa.

“Lokakarya dan pertukaran pengetahuan pada acara ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat Nyambu dan mendorong aksi untuk mengeliminasi penggunaan plastik sekali pakai non-biodegradable atau yang tidak dapat terurai oleh proses biologi, yang sehari-hari sangat banyak digunakan masyarakat seperti kantong atau kresek, botol, gelas, peralatan makan dan sedotan plastik,” ujar Dendy.

Kesadaran yang meningkat diharapkan membangun kapasitas masyarakat Nyambu dalam merencanakan program yang dapat mengurangi penggunaan plastik sekali pakai dan mengelola potensi ekowisata agar menjadi nilai tambah bagi keberadaan Desa Wisata Ekologis yang dibanggakan warga desa Nyambu. (473)

 

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.