Bermigrasi Sejak Gunung Agung Erupsi, Kawanan Rusa Jadi Daya Tarik Desa Wisata Undisan Kaja

kawanan rusa
Rusa berkeliaran di tegalan warga Desa Adat Undisan Kaja, Desa Undisan, Kecamatan Tembuku. (ist)

BANGLI | patrolipost.com – Sejak beberapa tahun terakhir tepatnya saat gunung Agung alami erupsi, kawanan  rusa bermigrasi hingga ke Desa Adat Undisan Kaja, Desa Undisan Kecamatan Tembuku, Bangli. Hewan yang termasuk famili Cervidae ini bermukim di tegalan milik warga.

Walaupun keberadaannya merusak tanaman warga, namun  masyarakat tidak ada yang lakukan perburuan. Direncanakan keberadaan rusa  tersebut nantinya bisa menjadi daya tarik wisata seiring Desa Undisan Kaja masuk sebagai Desa Wisata.

Menurut pemilik tegalan, Wayan Jamin (60), keberadaan rusa sudah terdeteksi sejak beberapa tahun lalu, tepatnya di saat Gunung Agung alami erupsi. Awalnya muncul satu ekor rusa dan satu bulan kemudian menyusul dua ekor rusa dan tiga bulan kemudian jumlah rusa bertambah jadi enam ekor.

”Kemungkinan rusa ini sebelumnya tiggal di kawasan hutan Gunung Agung karena terjadi erupsi, kawanan rusa memilih tinggalkan habitatnya dan bermigrasi hingga desa Undisan Kaja,” ujarnya, Rabu (13/4/2022).

Lanjut Wayan Jamin, walaupun berupa tegalan, namun kondisi alam masih asri dan didukung ketersedian pakan yang mencukupi  sehingga kawanan rusa betah tinggal di areal tegalan milik warga.

Sebutnya pria paruh baya ini biasanya rusa menampakan diri pada pagi hari sekitar pukul 06.30 Wita dan sore hari sekira pukul 17.30 Wita. Karena sudah lama beradaptasi, kata Wayan jamin kelihatan rusa sangat jinak.

”Kadang pagi hari sering kami temukan rusa bermain dengan anak sapi di kandang,” sebutnya.

Wayan Jamin tidak memungkiri kalau keberadaan rusa merusak pohon yang ditanam. Hewan mamalia pemamah biak tersebut merusak tanaman durian dan albesia yang baru ditanam. ”Beberapa pohon durian yang baru ditanam mati karena daun dimakan, begitu pula tanaman Albesia dahannya dikuliti,” jelasnya.

Walaupun mengaku keberadaan kawanan rusa tersebut merugikan, namun pihaknya tidak berniat mengusir atau bahkan membunuh hewan tersebut.

”Kami biarkan agar kawanan rusa tersebut merasa nyanan di sini, apalagi kelihatanya sudah mulai jinak,” ungkapnya.

Di sisi lain Ketua Pecalang Desa Adat Undisan Kaja, Wayan Mulyana mengatakan kawanan rusa tersebut sudah sejak lama terpantau ada di areal tegalan milik warga. Pihaknya bersama rekan-rekannya pencinta binatang meminta kepada warga agar tidak melakukan perburuan terhadap hewan yang dilindungi oleh negara.

Untuk mengantisipasi adanya perburuan khususnya dari warga luar, pihaknya telah memasang tanda larangan berburu di wewidangan desa adat Tembuku Kaja.

”Jika kami temukan ada  warga dari luar desa ingin berburu, pasti kami beri imbauan agar jangan lakukan kegiatan berburu di wilayah Desa Undisan Kaja,” tegas pria yang juga kader PDI-P ini. Rencana pelarangan akan diakomodir dalam awig-awig.

Menurut Wayan Mulyana, keberadaan hewan rusa tersebut dapat terjaga dengan baik dan bahkan populasi  bisa berkembang  tentu akan menjadi nilai plus bagi warga. Pasalnya, keberadaan rusa  tersebut bisa dijadikan daya tarik wisata.

”Desa Undisan Kaja sudah ditetapkan sebagai Desa Wisata, tentu keberadaan kawanan rusa tersebut bisa menunjang eksistensi desa wisata,” sebut Wayan Mulyana. (750)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.