Bahas Kebangkitan Pariwisata dan Keamanan, Wakil Duta Besar Inggris Akan Bertemu Kapolda Bali

wakil dubes1
Wakil Duta Besar Inggris, Rob Fenn. (ist)

DENPASAR | patrolipost.com – Wakil Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste, Rob Fenn akan berkunjung ke Bali selama dua hari, 29 – 30 Maret 2022. Agenda di Bali, ia akan bertemu dengan Wakil Gubernur Bali, Dr Ir Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati dan Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa dan Wakil Bupati Badung I Ketut Suiasa.

Menyusul keberhasilan pembukaan kembali Bali untuk turis dengan skema visa-on-arrival, Rob Fenn juga akan bertemu dengan Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) dan Bali Hotels Association, Tim Konsuler Inggris di Bali dan Kapolda Bali Irjen Putu Jayan Danu Putra untuk membahas kesempatan kembalinya para turis Inggris ke Bali. Selain itu, ia akan menyaksikan penandatanganan MoU antara Common Room Network Foundation dan pemerintah provinsi Bali tentang pengembangan kapasitas sebagai bagian dari inisiatif Sekolah Jaringan Komunitas, yang didanai oleh Program Akses Digital Inggris. Setelah itu, Rob Fenn melihat lokasi G20 di Nusa Dua untuk menjadi tuan rumah bagi para pemimpin G20 pada bulan Oktober sebagai bagian dari Kepresidenan Indonesia di G20.

Bacaan Lainnya

Dalam agendanya kerjasama Inggris dengan Bali, karena Inggris adalah mitra aktif untuk mendukung Bali pulih dan bangkit lebih kuat dari pandemi. Bali juga terbuka untuk pariwisata sehingga akan menjadi kesempatan untuk merayakan kembalinya turis Inggris ke Pulau Bali. Dengan Indonesia memegang Presidensi G20, bagian dari diskusi juga akan menampilkan Bali sebagai tuan rumah Leaders’ Summit pada bulan Oktober. Sebagai Presiden COP26, Rob Fenn juga akan membahas dukungan untuk Bali dalam mengatasi perubahan iklim.

Bali sudah terkenal di dunia. Hanya 8 derajat Selatan Khatulistiwa, Bali memiliki kekayaan geografis – gunung berapi, terumbu karang, sawah subur, tanah subur, keanekaragaman hayati yang besar, pantai yang indah, tebing berbatu, air terjun yang menakjubkan, serta danau dan gunung.

“Tetapi yang tidak kalah pentingnya adalah kekayaan seni dan budaya Bali, kuil-kuil yang indah, dan masyarakat Bali yang ramah dengan budaya komunitas yang kuat,” ungkap Rob Fenn dalam keterangan realase yang diterima media di Denpasar, Senin (28/02/2022).

Sebelum pandemi, Bali menarik 6,3 juta kunjungan turis asing pada 2019, lebih banyak dari populasi 4,3 juta, dan menyumbang sekitar 80% dari ekonomi Bali. Sayangnya, pandemi telah memukul industri pariwisata global dengan keras, dan dampak negatif dari pandemi ini dialami oleh orang-orang yang bekerja dan tinggal di tempat-tempat wisata seperti Bali, dan dampak ini sangat nyata.

Dengan dibukanya kembali pariwisata, perekonomian Bali diharapkan bisa mulai pulih. Kedutaan Besar Inggris berkomitmen untuk bekerjasama dengan polisi provinsi, otoritas lokal, dan asosiasi hotel untuk membantu memastikan keamanan semua warga negara Inggris. Rob Fenn akan bertemu Kapolda Bali, Tim Konsuler Inggris, dan Asosiasi hotel Bali untuk mengidentifikasi bidang-bidang kerjasama dan saling mendukung untuk peningkatan jumlah wisatawan. Inggris mengakui ambisi Bali untuk mendiversifikasi ekonominya, termasuk industri digital dan teknologi, pendidikan dan ramah lingkungan ‘hijau’.

Di seluruh dunia, pemerintah dan masyarakat menghadapi tantangan untuk “membangun kembali dengan lebih baik” dari pandemi. Indonesia saat ini menjabat sebagai Presidensi negara-negara kelompok G20 hingga November 2022, menjadi tuan rumah acara utama di Bali, dengan tema “Recover Together, Recover Stronger”.

Menurutnya, Bali akan menjadi yang terdepan dan menjadi pusat panggung dunia, dan kesuksesan Bali dapat menginspirasi dan menjadi model bagi negara dan tempat lain untuk diikuti. Bali juga sangat penting dalam memanfaatkan teknologi digital untuk inklusi. Untuk meningkatkan kolaborasi, kami tengah meningkatkan salah satu proyek terkemuka kami, dengan mitra kami, Common Room Network Foundation. Inisiatif Jaringan Komunitas Sekolah Common Room adalah proyek pengembangan kapasitas yang didanai melalui Program Akses Digital Inggris.

“Ini bertujuan untuk mengembangkan dan mengonsolidasikan infrastruktur internet berbasis masyarakat dan mempromosikan pengembangan keterampilan digital lokal, terutama bagi masyarakat yang terpinggirkan,” katanya.

Rencana untuk memperluas inisiatif ini ke Desa Tembok di Buleleng, mendukung tujuan inklusi dan pembangunan digital Bali. MoU yang ditandatangani antara Common Room dan pemerintah provinsi Bali akan berupaya mendukung pengembangan peraturan seputar berbagai infrastruktur telekomunikasi, strategi ekonomi digital serta penerapan teknologi digital secara efektif untuk mendukung masyarakat adat dan pemerintah desa.

Dikatakan Rob Fenn, Inggris akan mendukung Bali dan Indonesia dalam pemulihan dari Covid – 19, termasuk melalui kembalinya turis Inggris. Sebelum pandemi, 400.000 orang Inggris mengunjungi Indonesia setiap tahun menempatkan Inggris di urutan keempat tertinggi untuk jumlah pengunjung lebih dari negara Eropa atau Amerika lainnya, lebih dari gabungan Afrika dan Timur Tengah, dan lebih dari negara-negara terdekat seperti Korea Selatan dan Jepang.

Jumlah pengunjung ini adalah bukti kuat betapa Inggris menghargai Indonesia dan persahabatan yang besar dan berkembang di antara kedua negara. Sebagai tempat berlangsungnya berbagai pertemuan penting G20, termasuk Leader’s Summit di bulan Oktober, mata dunia akan tertuju pada Bali. (rls/007)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.