Dongkrak PAD Lewat Pengembangan Buah Lokal Pemprov Bali Gandeng GGF

Perkebunan PT. Great Giant Pineapple (GGP) di Kabupaten Lampung Tengah, Provinsi Lampung.

 

Bacaan Lainnya

LAMPUNG | patrolipost.com – Pemerintah Provinsi Bali fokus ingin mengembangkan produk-produk komoditas holtikultura salah satunya buah lokal.

Bahkan ditargetkan pengembangan buah lokal di Bali yang juga dikerjasamakan dengan sejumlah perusahaan besar seperti Great Giant Foods (GGF) dapat menjadi salah satu alternatif pendongkrak PAD (Pendapatan Asli Daerah).

“Kami ingin pengembangan buah lokal bisa berkontribusi pada peningkatan PAD dan tentunya makin menyejahterakan petani,” kata Asisten III Bidang Ekonomi dan Pembangunan Pemprov Bali Wayan Suarjana

Hal ini disampaikan saat memimpin rombongan kegiatan Media Informasi Pembangunan (Press Tour) Pemprov Bali saat mengunjungi GGF di Kabupaten Lampung Tengah, Provinsi Lampung, Rabu (20/11/2019).

Mulai tahun 2019, Pemprov Bali melaui Perusda Provinsi Bali akan bekerja sama dengan GGF melalui PT. Great Giant Pineapple (GGP). Sebagai tahap awal, Pemerintah Provinsi Bali akan mengembangkan buah pisang mas kirana di daerah Pekutatan Jembrana.

Selanjutnya Pemprov Bali akan bekerjasama dengan petani di Bali untuk bersama-sama mengembangkan buah lokal seperti pisang, nanas, dan buah lain dengan kualitas yang akan diawasi dan dibeli oleh Perusda sehingga harga bisa dijaga.

Pemprov Bali pun menyambut baik kerjasama dengan GGF lewat GGP selaku perusahaan besar yang mengekspor buah segar maupun olahan ke puluhan negara di dunia ini.

Walau harus diakui ada berbagai permasalahan dan kendala. Utamanya menyangkut luasan lahan. Sebab lahan pertanian di Bali tidak seluas lahan di Lampung yang dikelola GGF lewat GGF yang mencapai 320 ribu hektar.

“Di Lampung tanahnya luas, di Bali sempit. Tapi kami optimis akan berjalan. Semoga dengan lahan sempit tetap bisa dengan sentuhan teknologi,” ungkap Suarjana yang juga mantan Sekretaris DPRD Bali ini.

Pemprov Bali pun berharap kerjasama dengan GGF ini dapat meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Provinsi Bali yang saat ini mencapai Rp 3,6 triliun dan masih juga bertumpu pada sektor pariwisata.

“Kami ingin bisa hasilkan PAD dari produk pertanian atau hp. Harapannya PAD Bali bisa jadi Rp 5 triliun bahkan Rp 10 triliun ke depannya,” pungkas Suarjana.

Operation Managing Director GGF Wayan Ardana menegaskan siap bekerjasama dan membantu Pemprov Bali mengembangkan buah lokalnya. Salah satunya sudah menjalin kerjasama dengan Pemprov lewat Perusda (Perusahaan Daerah) Bali di lahan Pemprov Bali di Pekutatan, Jembrana dengan membudidayakan komoditas pisang mas kirana rencananya di lahan seluas 114 hektar.

Nantinya pisang mas ini akan dipasarkan untuk memenuhi kebutuhan di Bali khususnya untuk sektor pariwisata seperti konsumsi di hotel-hotel. Selain juga dipasarkan ke daerah luar Bali terdekat seperti Nusa Tenggara Timur (NTT), Nusa Tenggara Barat (NTB) dan beberapa daerah di Jawa.

“Kami akan tanam saat mulai musim hujan, akhir November atau Desember,” ungkap Wayan Ardana.

Pria asli Bali yang sudah 33 tahun tinggal di Lampung ini menambahkan Bali sebenarnya kaya dengan buah lokal yang bisa dikembangkan meningkatkan kesejahteraan petani dan juga berpeluang besar diekspor.

Sayangnya belakangan keberadaan beberapa buah lokal di Bali dirasakan mulai menghilang alias punah. Seperti buah sentul, pulung, ceroring mulai hilang.

“Malah saya temukan buah sentul saat makan di hotel bintang lima di Thailand. Sentul ternyata di Thailand dikembangkan dan jeruk Bali juga. Semoga ke depannya kita bisa mengembangkan buah lokal Bali dengan kerjasama Pemda Bali,” pungkas Ardana.

Tentang GGF dan GGP

Great Giant Foods (GGF) adanya sebuah perusahaan yang bertaraf internasional yang bekerja sama dengan petani di lampung untuk 8mengembangkan pertanian buah khususnya nanas, pisang dan jambu. GGF juga membawahi GGP (Great Giant Pineaple) dan Sunpride yang memproduksi Buah Nusantara.

GGP mengekspor buah segar yang dihasilkan perusahaan tersebut ke 60 negara di dunia. GGP menjadi perusahan terbesar yag mengolah buah nanas menjadi beberapa produk dengan zero waste dimana tidak ada sisa yang terbuang.

Beberapa produk GGP adalah buah nanas kaleng, gula nanas cair, juice buah nanas dan enzim Bomelin. Selain memanfaatkan tanah perkebunan milik perusahaan, PT GPP juga bekerjasama dengan petani lokal dalam mengembangkan tanaman nanas.

Selain buah nanas, GGF juga mengembangkan buah pisang, yaitu pisang Cavendish dan pisang mas. Pisang Cavendish sudah terjual hampir ke seluruh Indoensia dengan merek Sunpride. Buah lain yang dikembangkan adalah buah jambu mutiara yang dijual ke seluruh Indonesia. (473)

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.