Siap Ngayah, Bupati Bangli Kukuhkan Badan Pengelolaan BUGG

pengukuhan badan pengelola bugg oleh bupati sang nyoman sedana arta
Bupati Bangli Sang Nyoman Sedana Arta kukuhkan Badan Pengelola Batur Unesco Global Geopark bertempat di Pura Ulun Danu Batur Kecamatan Kintamani, Bangli, Minggu (6/2/2022). (ist)

BANGLI | patrolipost.com – Bupati Bangli Sang Nyoman Sedana Arta mengukuhkan Badan Pengelola Batur Unesco Global Geopark (BUGG) bertempat di Pura Ulun Danu Batur Kecamatan Kintamani, Bangli, Minggu (6/2/2022) malam. Keberadaan badan pengelola ini untuk menata dan memelihara kawasan Geopark Batur. Badan pengelola ini diisi tokoh-tokoh dari berbagai latar belakangan keilmuan. Mereka yang duduk dalam badan pengelola sifatnya ngayah karena tidak dapat gaji.

Adapun struktur keanggotaan  badan pengelola BUGG yakni pembina Bupati, Wakil Bupati, Forkompinda Bangli, Jro Gede Batur Duuran dan Jro Gede Batur Alitan. 

Bacaan Lainnya

Disusul Dewan Pakar yakni Wayan Warsa T Bhuwana, Prof I Made Arya Utama, I Wayan Kastawan, I Wayan Gunawan, Ketut Mardjana, Gede Arta, I Wayan Wiwin. General Manager Ida Bagus Gde Giri Putra, Ketua Harian yakni I Wayan Gobang Edy Sucipto, Sekretaris yakni Dewa Ketut Setia Darma. Bidang Konservasi, Ida Bagus Oka Agastya, Bidang Edukasi, I Putu Sucita Maiva Utama. Bidang Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat, I Kadek Budiartawan dan bidang humas dan kerjasama, I Komang Karyawan. 

Sementara acara pengukuhan diawali dengan persembahyangan bersama tersebut dihadiri oleh Pelinggih Dane Jero Gede Batur Duuran, Pelinggih Dane Jero Gede Batur Alitan, Sekda Bangli Ida Bagus Gde Giri Putra, Perwakilan Forkompinda Kabupaten Bangli, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Bangli, I Wayan Sugiarta dan undangan lainya. 

Dalam sambutanya Bupati Bangli Sedana Arta mengatakan pengukuhan dilaksanakan di Pura Batur dengan tujuan agar dapat memberikan nilai positif dalam mengembangkan dan meningkatkan kemampuan dalam pengelolaannya.

Lanjutnya, dengan adanya orang-orang pilihan dan berkopenten dalam kepengurusan badan pengelola diharapkan dapat meningkatkan perkembangan pariwisata di wilayah Bangli.

Selain itu Bupati Sang Nyoman Sedana Arta ke depan  Badan Pengelola BUGG ini  mampu menjadikan  Kabupaten Bangli maju dan berkembang di sektor pariwisata khususnya Kintamani. Kintamani ini memiliki sumberdaya alam yang sangat luar biasa, sebagai hulunya air, sebagai sumber udara yang belum tentu dimiliki oleh daerah-daerah lainnya di Pulau Bali.

“Sudah saatnya kita bersama-sama bangkitkan semangat jengah bergotong royong dalam penyusunan  program. Tentunya program harus diikuti dengan action-action positif dalam kemajuan pariwisata  di Kabupaten Bangli khususnya Kintamani, sehingga untuk ke depannya dapat menyejahterakan kehidupan masyarakat secara keseluruhan,” sebutnya.

Kata Bupati Sedana Arta, konsep  geopark yang sesungguhnya adalah harus berkomitmen bersama dalam rangka memuliakan bumi untuk kesejahteraan bersama, yang bisa diwariskan kepada anak cucu nantinya. 

“Semoga organisasi ini mulai bisa melakukan langkah-langkah progresif, langkah-cepat, terukur serta pemberdayaan masyarakat demi kemajuan bersama dalam mewujudkan pola Pembangunan Semesta Berencana Nangun Sat Kerthi Loka Bali di Kabupaten Bangli menuju Bangli Era Baru,” jelas politisi dari PDIP ini. 

Terpisah Kepala Disparbud Bangli, I Wayan Sugiarta menjelaskan sebelumnya di Bangli terdapat Badan Pengelola Pariwisata Batur Unesco Global Geopark sesuai dengan Peraturan Bupati (Perbup) Nomor 7 tahun 2017. Kemudian pada 27 Oktober 2021 Perbub Nomor 7 tahun 2017 telah dicabut. Pencabutan tersebut ditetapkan berdasarkan Perbup Nomor 45 tahun 2021. 

Kata Wayan Sugiarta ada beberapa perbedaan antara badan pengelola yang lama dengan yang baru. Badan pengelola yang telah dicabut melakukan pengelolaan DTW Kintamani termasuk bagi hasil retribusi. “Dulunya pemungutan retribusi pariwisata dilakukan badan pengelola ini,” jelasnya.

Lanjutnya, untuk badan pengelola yang baru tidak mengelola anggaran. Untuk pemungutan retribusi pariwisata langsung berada di bawah Disparbud. “Badan pengelola yang sekarang lebih pada upaya penataan dan pemeliharaan di kawasan geopark,” tegasnya. 

Beberapa tugas dari badan pengelola ini yakni melakukan penataan dan memelihara lingkungan geopark, pembangunan sistem pengawasan dan pengamanan situs geologi. Selain itu pengembangan pendidikan dan penelitian, pembangunan perekonomian masyarakat, pelestarian sosial budaya termasuk juga promosi kegiatan  pariwisata. 

“Mereka yang ada badan pengelola ini tidak digaji, mereka ngayah untuk mengembangkan demi kemajuan Bangli,” ujar  Kadis asal Tabanan ini. (750)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.