BNI Buka Akses Permodalan Petani Organik

(Kanan) Pemimpin Wilayah BNI (Bali, NTB, NTT), I Made Sukajaya yang didampingi Pemimpin Bisnis Banking BNI Wilayah Bali,NTB,NTT, Pittor Hutajulu (Kiri).

BADUNG | patrolipost.com – Hadirnya Organic Trade Center (OTC) atas inisiasi Ikatan Alumni IPB Bali disambut baik Pemimpin Wilayah BNI (Bali, NTB, NTT), I Made Sukajaya yang didampingi Pemimpin Bisnis Banking BNI Wilayah Bali,NTB,NTT, Pittor Hutajulu saat menghadiri peresmian OTC di Jalan Kedampang, Kerobokan, Badung, Rabu (20/11/2019).

Ia beranggapan dengan hadirnya OTC diharapkan mampu memfasilitasi para petani baik dalam meningkatkan hasil produksi, akses pasar hingga akses perbankan. Apalagi OTC ini katanya banyak petani organik, tentu keberadaan tempat ini mampu memberikan nilai tambah.

Bacaan Lainnya

Pertanian organik disebutkan banyak manfaatnya, apalagi jika dikaitkan dengan Bali sebagai daerah tujuan wisata, tentu ini menjadi daya tarik tersendiri. “BNI dalam hal ini siap mendukung berbagai kegiatan para petani, tentu dari sisi permodalan,” ucap Sukajaya.

Tentu untuk mendapatkan akses permodalan para petani mesti mengikuti syarat dan ketentuan yang berlaku misal, mesti bankable. “Kita akan analisa nanti pengajuan modal mereka, apakah layak dibiayai atau tidak,” sebutnya.

Intinya BNI akan selalu bersama petani, apalagi infonya banyak dari petani organik ini yang mensuplai ke hotel dan restauran tentu pasarnya sudah ada. “Kita pasti supportlah kegiatan petani organik yang selain memenuhi kebutuhan horeka juga ada rencana ekspor,” tukasnya.

Diakui selama ini penetrasi yang dilakukan BNI terhadap sektor riil ini cukup bagus, sekitar 30 persen untuk sektor tanaman pangan. Misal, kredit di usaha jagung, penggemukan sapi, cluster bawang putih, asparagus.

“BNI saat ini melihat petani juga merupakan target market yang mesti di garap, karena kalau dari sisi jumlah sudah banyak dan juga kebutuhan pangan akan selalu ada, jadi tidak salah jika BNI hadir di tengah-tengah para petani,” ungkapnya seraya berujar, selama ini rerapan hasil pertanian dipasar umum ataupun kebutuhan horeka juga tinggi, artinya secara kebutuhan dan suplai masih mumpuni. (473)

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.