Bali Kembali Dipercaya jadi Tuan Rumah Konferensi Anti Penggunaan Merkuri

konferensi mercuri
Gubernur Bali Wayan Koster menerima Dirjen Pengelolaan Sampah, Limbah dan Bahan Berbahaya Beracun Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Rosa Vivien Ratnawati. (ist)

DENPASAR | patrolipost.com – Bali kembali dipilih menjadi tuan rumah penyelenggaraan pertemuan internasional. Kepastian itu disampaikan Gubernur Bali Wayan Koster usai menerima Dirjen Pengelolaan Sampah, Limbah dan Bahan Berbahaya Beracun Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Rosa Vivien Ratnawati.

Perhelatan internasional yang bertajuk ‘Conference of Parties Minamata Convention on Mercury’ di Bali itu, akan digelar pada 21 – 25 Maret 2022 mendatang.

Bacaan Lainnya

“Tahun ini cukup banyak event internasional yang akan dilaksanakan di Bali. Tentu Saya berharap ini akan mampu menggairahkan kembali perekonomian masyarakat Bali,” kata Koster, Jumat (14/1/2022).

Gubernur juga berharap para peserta konferensi nantinya juga bisa berkunjung ke pameran IKM Bali Bangkit yang diselenggarakan di Taman Budaya, Art Center, Denpasar.

Sementara, Dirjen PSLB3 Kementerian LHK Rosa Vivien Ratnawati menjelaskan, konferensi tersebut membahas pengurangan dan penghapusan mercury untuk sektor kesehatan, manufaktur, energi dan pertambangan emas.

Ia berharap, kedatangan peserta konferensi akan mampu membangun geliat perekonomian Indonesia khususnya Bali, di tengah terpuruknya pariwisata akibat pandemi.

Dikatakan Vivien, pertemuan akan dilakukan secara bubble. Selama acara, peserta hanya akan berada di wilayah yang telah ditentukan. Setelah konferensi selesai, mereka akan kembali menjalani tes swab, dan jika hasilnya negatif maka mereka akan bisa menikmati pariwisata Bali.

“Mengingat para peserta sudah jauh-jauh datang ke Bali, nanti kita akan atur semua itu,” kata Vivien di gedung Gajah, Jayasabha, Denpasar.

Conference of Parties Minamata Convention on Mercury umumnya selalu diselenggarakan di sekretariat di Swiss.

“Ini jadi pertama kalinya Indonesia menjadi tuan rumah. Konferensi diikuti oleh 137 negara dengan jumlah peserta mencapai seribu orang,” kata Vivien. (pp03)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.