Prioritaskan Pembangunan Bidang Kesehatan, Gubernur Koster Dorong Peningkatan Kualitas Nakes

gubernur kesehatan
Gubernur Bali Wayan Koster saat membuka Musyawarah Wilayah X Dewan Pengurus Wilayah Persatuan Perawat Nasional Indonesia (DPW PPNI) Bali, Minggu (9/1/2022). Ist

DENPASAR | patrolipost.com – Bidang kesehatan menjadi salah satu program prioritas dalam penjabaran Visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali. Dalam pembangunan di bidang kesehatan, Gubernur Bali Wayan Koster ingin mewujudkan sistem pelayanan kesehatan yang terintegrasi.

Keseriusan itu tercermin dari berbagai kebijakan dan regulasi terkait pembangunan bidang kesehatan yaitu Perda Nomor 6 Tahun 2020 Tentang Penyelenggaraan Kesehatan.

Bacaan Lainnya

“Karena kesehatan sangat penting bagi kita semua. Punya uang banyak, tak bisa ngapa-ngapain kalau tidak sehat,” ucap Gubernur Koster, saat membuka Musyawarah Wilayah X Dewan Pengurus Wilayah Persatuan Perawat Nasional Indonesia (DPW PPNI) Bali, Minggu (9/1/2022).

Untuk mendukung kebijakan ini, ia mengajak tenaga di bidang kesehatan, khususnya perawat meningkatkan kualitas dan kemampuan. Sistem pelayanan berjenjang yang diterapkan saat ini dinilainya belum pas karena terkesan menyusahkan masyarakat.

“Kalau mau layanan tipe B, harus ke C dulu, kalau mau ke A harus melalui B dulu. Itu yang harus dibenahi dan perlu disinkronkan agar tak menyusahkan masyarakat,” kata Koster.

Untuk membenahi sistem ini, Gubernur  menyarankan assessment layanan menurut kebutuhan.

“Saya ingin mewujudkan sistem pelayanan kesehatan makin dekat dengan masyarakat, mudah diakses dan cepat mengatasi masalah kesehatan. Ini yang sedang kita garap di Bali, kita akan punya standar pelayanan kesehatan yang bagus berbasis riwayat kesehatan,” jelasnya.

Selain regulasi yang terkait dengan peningkatan kualitas layanan, Gubernur juga mengeluarkan Pergub Nomor 55 Tahun 2019 Tentang Pelayanan Kesehatan Tradisional Bali. Pergub ini dimaksudkan untuk mengembangkan sistem pengobatan tradisional Bali yang selama ini telah banyak dimanfaatkan masyarakat namun belum terkelola dengan baik.

Menurut Koster, Bali memiliki sumber daya yang luar biasa dalam pengembangan sistem pengobatan tradisional karena memiliki banyak jenis tanaman endemik yang bermanfaat bagi kesehatan.

“Jika dikelola dengan dengan baik dan optimal, potensi itu bisa berkembang menjadi industri yang memberi manfaat ekonomi bagi masyarakat,” jelasnya.

Saat ini, menurut Gubernur Koster, industri pengolahan obat tradisional Bali telah ada di tiga kabupaten yaitu Karangasem, Bangli dan Tabanan.

Sementara itu kata Koster, pengembangan pusat layanan kesehatan berstandar internasional juga menjadi bagian penting dalam upaya memajukan industri pariwisata. Untuk itu,Gubernur Koster juga menyampaikan terima kasih atas dedikasi yang telah ditunjukkan tenaga perawat dalam melayani para pasien di berbagai fasilitas kesehatan.

“Apalagi di tengah situasi pandemi, tanggung jawab yang harus diemban perawat lebih berat,” tambahnya. (pp03)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.