Final Piala AFF, Pertarungan Hidup Mati Indonesia-Thailand: Serangan Brutal Berdarah Darah

timnas 44444
Tim Nasional Indonesia, Egy Maulana Vikri dan kawan-kawan siap memberikan serangan brutal berdarah-darah ke jantung pertahanan Thailand saat Final Piala AFF. (ist)

Patrolipost.com – Gelandang Thailand, Phitiwat Sukjitthammakul, mengaku sudah tak sabar menghadapi serangan Timnas Indonesia yang brutal dan berdarah darah pada final Piala AFF. Pasalnya, ia mengaku pertahanan dari rekan-rekannya sangat kokoh.

Thailand lolos ke final usai menyingkirkan juara bertahan Vietnam dengan agregat 2-0. Pada pertandingan leg kedua semifinal Piala AFF 2020, Phitiwat tampil sebagai Man of the match.

Pasca pertandingan, Phitiwat disinggung mengenai skuad Timnas Indonesia yang memiliki permainan menyerang berbahaya, dia menjawab siap menghadapinya. Pasalnya, Thailand punya pertahanan yang baik.

“Tentu, Indonesia adalah tim yang sangat berbahaya dan kuat secara ofensif. Tetapi kami punya pertahanan yang oke banget, kami bisa bertahan dengan baik sebagai tim,” sambungnya.

Thailand Kehilangan 2 Pilar
Timnas Thailand dipastikan akan tampil pincang tanpa dua pilar ketika menghadapi Indonesia pada final Piala AFF. Tim Gajah Perang, julukan timnas Thailand, lolos ke final setelah menahan imbang juara bertahan Vietnam tanpa gol pada semifinal kedua. Hasil imbang itu membuat Thailand lolos ke final Piala AFF 2020 dengan keunggulan agregat 2-0 atas Vietnam.

Di sisi lain, timnas Indonesia asuhan Shin Tae-yong meraih tiket final setelah menyingkirkan tuan rumah Singapura dengan keunggulan agregat 5-3. Sama seperti semifinal, final Piala AFF 2020 juga menggunakan format dua leg tanpa aturan agresivitas gol tandang.

Leg pertama final Piala AFF dijadwalkan berlangsung pada Rabu (29/12/2021). Adapun leg kedua final Piala AFF 2020 akan dihelat tiga hari berselang pada Sabtu (1/1/20222).

Pada final leg pertama, timnas Thailand dipastikan tampil tanpa bek kiri andalan mereka, Theerathon Bunmathan. Bek kiri berusia 31 tahun itu absen pada leg pertama final Piala AFF 2020 karena akumulasi kartu kuning. Theerathon Bunmathan tercatat selalu menerima kartu kuning pada dua laga semifinal Piala AFF 2020 kontra Vietnam. Kehilangan Theerathon Bunmathan pada final leg pertama Piala AFF 2020 tentu berita buruk untuk timnas Thailand. Sebab, Theerathon Bunmathan adalah salah kunci keberhasilan timnas Thailand lolos ke final Piala AFF 2020.

Mantan bek Yokohama Marinos tersebut tercatat sudah bermain empat kali sejak fase grup hingga semifinal Piala AFF 2020. Dari empat penampilan itu, pemain berusia 31 tahun ini selalu bermain sebagai starter hingga akhir pertandingan. Hasilnya, Theerathon sukses menyumbang satu assist dan membantu timnas Thailand mencetak tiga clean sheet. Thailand tentu akan sangat kehilangan Theerathon Bunmathan. Sebab, Theerathon Bunmathan juga merupakan salah satu eksekutor bola mati timnas Thailand. Theerathon menyumbang gol dari titik putih saat Thailand menang 3-0 atas Indonesia di Gelora Bung Karno pada ajang kualifikasi Piala Dunia 2020, September 2019. Timnas Thailand kemungkinan besar juga akan bermain tanpa kiper andalan mereka, Chatchai Budprom, pada final Piala AFF 2020. Sebab, Chatchai Budprom mengalami cedera cukup parah pada semifinal kedua kontra Vietnam.

Hal itu tercermin dari ekspresi Chatchai Budprom ketika ditandu keluar lapangan pada menit ke-33. Chatchai Budprom tampak menangis sambil menutupi wajahnya ketika ditandu. Kiper berusia 34 tahun itu mengalami cedera setelah keluar dari sarangnya dan melakukan sapuan di tengah lapangan. Dalam tayangan ulang, Chathcai kemungkinan besar salah mendarat karena dirinya memotong bola umpan terobosan pemain Vietnam sambil melompat.

Hingga saat ini, masih belum diketahui cedera yang menimpa Chatchai Budprom. Namun, kiper bernomor punggung 20 tersebut kemungkinan besar akan absen bahkan sampai final leg kedua Piala AFF 2020. Prediksi itu tidak lepas dari keterangan pelatih Thailand, Alexandre “Mano” Polking, seusai laga kontra Vietnam.

”Kami sangat senang karena berhasil lolos ke final,” kata Mano Polking dikutip dari situs Bongda. “Namun, kabar buruknya adalah cedera Chathcai. Dia banyak melakukan penyelamatan untuk kami. Namun, dia harus meninggalkan lapangan karena cedera yang terlihat cukup buruk,” ujar Mano Polking.

“Kami tentu sangat sedih melihat kondisi Chatcai. Kami akan mencoba meraih gelar juara Piala AFF 2020 untuknya,” tutur Mano Polking menambahkan. Berbeda dari Thailand, timnas Indonesia tidak kehilangan pemain karena akumulasi kartu untuk final Piala AFF 2020. Satu-satunya pemain timnas Indonesia yang diragukan tampil pada final leg pertama Piala AFF 2020 adalah Rachmat Irianto. Gelandang Persebaya Surabaya itu diragukan tampil karena sempat mendapatkan cedera pada laga semifinal kedua kontra Singapura.

“Terkait kondisi Rachmat Irianto, kami masih belum mendapat laporan,” kata Shin Tae-yong dalam konferensi pers seusai laga melawan Singapura.

“Jadi, kami harus melakukan antisipasi untuk pertandingan selanjutnya (final Piala AFF 2020),” tutur Shin Tae-yong menambahkan.

Bagi timnas Indonesia, final Piala AFF 2020 menjadi kesempatan keenam mereka tampil di partai puncak kompetisi sepak bola tertinggi Asia Tenggara tersebut. Sayangnya, timnas Indonesia masih belum berhasil meraih gelar juara Piala AFF meski sudah lima kali tampil di final. Berbeda dari Indonesia, timnas Thailand tercatat sudah lima kali meraih gelar juara dari delapan kesempatan tampil di final Piala AFF sebelumnya. Raihan lima trofi membuat timnas Thailand berstatus tim tersukses dalam sejarah Piala AFF atau Piala Tiger.
(305/snc/kmc)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.