Bupati Klungkung Petakan Daerah Bencana di Nusa Penida

bws 22222
Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta bersama anggota BWS Bali Penida, BPBD, TNI, Polri dan Damkar melakukan pemetaan wilayah bencana. (ist)

SEMARAPURA | patrolipost.com – Hari ke dua pasca banjir menerjang Kecamatan Nusa Penida, Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta bersama anggota BWS Bali Penida, BPBD, TNI, Polri dan Damkar melakukan pemetaan daerah bencana, Selasa (14/12). Kegiatan ini dilakukan guna mengetahui wilayah yang mengalami kesulitan pasca banjir serta mendata apa saja yang menjadi kebutuhan mendesak warga korban banjir.

Dalam rapat yang digelar di ruang Camat Nusa Penida, Bupati Suwirta mendapat laporan dari enam perbekel yang wilayahnya terdampak banjir. Diantaranya Desa Sakti, Toya Pakeh, Batu Nunggul, Suana, Ped dan Kutampi Kaler.

Sebagian besar para perbekel melaporkan warganya mengalami kesulitan air bersih untuk kebutuhan sehari hari pasca banjir. Seperti yang dilaporkan oleh Perbekel Desa Ped dimana sebanyak 87 orang warganya masih terisolasi akibat banjir yang belum surut, sehingga warga ini kesulitan dalam melaksanakan aktivitas terutama dalam mendapatkan makan dan air bersih. Untuk itu Perbekel Desa Ped menginginkan dibantu sembako serta adanya dapur umum.

Dilaporkan pula sejumlah rumah warga dan jalan yang rusak. Namun pihaknya mengapresiasi BPBD bersama Damkar, TNI dan Polri yang telah bahu membahu membersihkan lumpur di jalan sehingga aman dilalui kendaraan.

Hal senada juga disampaikan Perbekel Desa Suana, dimana warganya mengalami kesulitan air bersih untuk aktivitas sehari hari dan bantuan sembako. Selain itu banyak pula senderan dan tembok penyengker yang jebol dan sampan nelayan yang patah, serta masih adanya sisa lumpur di jalan yang menyebabkan sejumlah pengendara motor terjatuh akibat jalan licin. Untuk itu pihaknya berharap segera dilakukan penyemprotan lumpur.

Menindaklanjuti laporan perbekel, Bupati Suwirta langsung perintahkan PDAM untuk secepatnya memperbaiki jaringan air yang rusak serta menurunkan mobil tangki untuk membagikan air kepada warga.

Kepada Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Bupati Suwirta meminta secepatnya dibangun dapur umum. Dapur umum selanjutnya didirikan di Banjar Tanah Bias, Desa Ped untuk memenuhi kebutuhan makan sebanyak 300 warga.

“Mari kita belajar dari kejadian ini, berkat musibah ini kita semua jadi sadar bahwa pentingnya memperhatikan elevansi sebelum membangun serta menjaga saluran saluran air buangan supaya lancar sampai ke laut, ” ujar Bupati Suwirta. (855)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.