Cegah Penyebaran Covid-19, SGR Desa Adat Buleleng Gelar Operasi Taat Masker

sgr desa adat buleleng
Anggota SGR Desa Adat Buleleng memasangkan masker kepada warga. (ist)

SINGARAJA | patrolipost.com – Mengantisipasi penularan Covid-19 selama perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru), Satgas Gotong-royong (SGR) Desa Adat Buleleng, Kabupaten Buleleng, Bali akan gelar Operasi Taat Masker (Tamas) dari 24 Desember 2021 sampai 2 Januari 2022. Operasi ini menyasar titik-titik rawan pelanggaran Protokol Kesehatan (Prokes) di wilayah Desa Adat Buleleng.

Pembina SGR Desa Adat Buleleng Jro Nyoman Sutrisna menjelaskan, Operasi Tamas rutin dilakukan untuk mendisiplinkan masyarakat menjalankan Prokes, namun semakin intensif di akhir tahun karena meningkatnya mobilitas masyarakat saat perayaan Natal dan Tahun Baru.

Bacaan Lainnya

“Kami secara kontinyu melakukan operasi Taat Masker (Tamas) walaupun saat ini berdasarkan data dari Dinas Kominfosanti kasus Covid-19 menunjukkan perkembangan yang sangat baik yakni kasus baru, kematian nihil dan kesembuhan meningkat. Tentunya masyarakat harus terus diingatkan dan mewaspadai adanya varian baru Covid-19 yaitu Omicron yang sangat cepat penularannya,” ujar Jro Nyoman Sutrisna.

Dijelaskannya, operasi Tamas yang dilaksanakan SGR Desa Adat Buleleng sejalan dengan kebijakan pemerintah membatalkan pemberlakuan PPKM Level 3 di seluruh Indonesia, dan Inmendagri No 66 Tahun 2021 tentang pengaturan dan penanggulangan Covid-19 selama libur Natal dan Tahun Baru.

“Operasi Tamas dilaksanakan berkeliling ke titik-titik rawan kerumunan di wilayah Desa Adat Buleleng. Dalam pelaksanaannya, SGR diback up jajaran Kepolisian, TNI dan Satpol PP Buleleng,” terangnya.

Jro Nyoman Sutrisna menjelaskan, SGR Desa Adat Buleleng secara konsisten bekerja secara tulus ikhlas (ngayah) serta terus hadir bergerak di tengah masyarakat di wilayah Desa Adat Buleleng yang memiliki 14 Banjar Adat dalam memberikan edukasi, sosialisasi dan pengawasan terhadap penanganan Covid-19 bersinergi dengan pemerintah dan TNI-Polri. Khusus menyambut libur Nataru SGR Desa Adat Buleleng melaksanakan rapat evaluasi bertempat di Kantor Desa Adat Buleleng, Sabtu (11/12/2021) sore.

Jro Nyoman Sutrisna yang juga selaku Kelian Desa Adat Buleleng mengatakan, SGR Desa Adat Buleleng dalam melaksanakan tugas dan fungsinya selalu berdasarkan tatanan dan petunjuk teknis Dinas Pemajuan Masyarakat Adat (DPMA) Provinsi Bali serta arahan Majelis Desa Adat (MDA) Provinsi Bali, baik sekala dan niskala.

“SGR Desa Adat Buleleng yang diketuai Ketut Wiratmaja, selalu menanamkan rasa kebersamaan, semangat ngayah dalam melaksanakan tugas. Hal ini sangat dirasakan oleh krama akan kehadiran SGR ini dalam memberikan sosialisasi, edukasi dan pengawasan terhadap setiap aktivitas masyarakat khususnya dalam penerapan Protokol Kesehatan, guna mencegah dan mengendalikan Covid-19 yang tentunya bersinergi dengan pemerintah dan TNI-Polri,” jelas pensiunan ASN ini.

Lebih jauh terkait peran SGR Desa Adat Buleleng ikut dalam menangani pandemi Covid-19, Jro Nyoman Sutrisna mengatakan, secara niskala pihaknya selalu melaksanakan Nyejer Daksina setiap Purnama dan Tilem selama setahun dan hari-hari tertentu sesuai arahan Gubernur, PHDI maupun MDA Provinsi Bali.

Secara sekala SGR Desa Adat Buleleng secara terus menerus selalu mapakeling (mengingatkan) disiplin dan pengawasan penerapan Protokol Kesehatan baik di pasar-pasar, jalan atau gang dan selalu hadir di setiap aktivitas upacara persembahyangan Dewa Yadnya, Manusia Yadnya maupun Bhuta Yadnya.

Sementara itu Koordinator Bidang Data dan Informasi Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Kabupaten Buleleng Ketut Suwarmawan melalui rilisnya, Sabtu (11/12/2021) menyebutkan, secara konsisten perkembangan kasus Covid-19 di Buleleng terus menurun. Hari ini, Sabtu (11/12/2021) nihil kasus baru serta nihil pula kasus meninggal dunia. Sedangkan pasien sembuh 1 orang dari Kecamatan Sawan, dan pasien masih dalam perawatan 1 orang.

Kendati kasus Covid-19 terus melandai, namun Suwarmawan tetap mengimbau masyarakat agar tidak abai menerapkan Protokol Kesehatan dalam keseharian, sebab kasus Covid-19 belum sepenuhnya hilang. Apalagi saat ini dunia dikejutkan munculnya varian baru Covid-19 yakni jenis Omicron yang penularannya lebih cepat. (zar)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.