Gotong-royong, Suku di Pu’u Kapaka Dirikan Menara Atap Rumah Besar Suku Beijelo

menara1
Para warga Kampung Puukapaka saat bergotong-royong menaikan kerangka atap rumah adat suku Beijelo. (rob)

WEE TEBULA | patrolipost.com – Gotong-royong menjadi pemandangan yang menakjubkan di sebuah kampung adat Puu Kapaka, Kalaki Kambe, Desa Watu Kawula, Sabtu pagi, (27/11/2021). Pemandangan itu adalah persatuan warga kampung dalam menaikkan atap rumah besar suku Beijelo.

Pantauan patrolipostcom di lokasi, gotong-royong dirikan menara atap rumah disertai seni teriakan payawauw oleh kaum laki-laki dan  pakalaka oleh pihak perempuan. Teriakan ini dipercaya menambah kekuatan mengangkat batang bambu yang sudah dirakit.

Bentuk rumah adat adalah tembok seluruh dengan atap disebut rumah menara, sedikit terkesan seperti rumah joglo bermenara tinggi

“Teriakan payawauw oleh kaum laki-laki dan pakalaka oleh kaum perempuan adalah sebuah seni. Sisi lain diyakini bisa menambah kekuatan saat mengangkat,” jelas Margareth dan Jumiati yang merupakan warga Kampung Pu’u Kapaka.

Adapun fungsi rumah adat tersebut adalah tempat berkumpulnya warga suku tersebut dalam membahas berbagai hal terkait urusan adat.

Pemilik rumah menjelaskan target penyelesaian pengerjaan atap adalah 2 minggu jika stabil dikerjakan oleh orang sebanyak saat dirikan tiang menara.

“Target 2 minggu selesai jika keterlibatan warga kampung seperti hari ini. Ini target pasti tercapai karena antusiasme kami untuk bekerja sama begitu tinggi. Berbeda suku, kami semua adalah saudara,” ungkapnya.

Setelah kerangka menara atap didirikan, warga yang bergotong royong pun terlihat beristirahat sejenak melepas lelah dan, sementara 3 orang terpantau masih berada di atas menara. (pp04)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.