Dukung Pemulihan Ekonomi Bali, Nivea Sun dan Udayana OHCC Ajak Masyarakat Terapkan Wisata Taat Prokes

2021 11 20 11 26 13 810
2021 11 20 11 26 13 810

PLT Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali, Tjok Bagus Pemayun, bersama pihak Nivea Sun dan udayana OHCC di Prime Plaza Hotel Sanur.

 

Bacaan Lainnya

DENPASAR | patrolipost.com – Guna mendukung pemerintah Provinsi Bali dalam pemulihan ekonomi melaui sektor pariwisata, Nivea Sun mengajak masyarakat menerapkan wisata taat protokol kesehatan (prokes). Adapun melalui program Bali Bangkit, Nivea Sun merupakan sun care brand No. 1 di dunia ini akan melakukan edukasi dan membagikan produknya secara gratis kepada para wisatawan di Bali.

PLT Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali, Tjok Bagus Pemayun, A.Par., MM memberikan apresiasi NIVEA Sun dan juga Udayana OHCC yang telah memberi dukungan terhadap program Bali Bangkit. Mengingat peran strategis Bali sangatlah penting bagi industri pariwisata tanah air. Sehingga dengan sinergi yang baik dari seluruh pihak sangat diperlukan untuk membangun Bali yang lebih kuat.

“Kami sangat mengapresiasi dukungan NIVEA Sun dan juga Udayana OHCC terhadap program Bali Bangkit ini. Nivea Sun juga mengajak masyarakat khususnya wisatawan untuk menjalani liburan dengan cara yang lebih sehat. Nivea Sun juga sediakaan fasilitas cuci tangan di 50 titik destinasi wisata,” ungkap Tjok Bagus Pemayun di Prime Plaza Hotel Sanur, Kamis (18/11/2021).

Lebih lanjut pihaknya mengungkapkan, sebelum pandemi mewabah tepatnya pada tahun 2019 jumlah wisatawan mancanegara yang berwisata di Bali mencapai 6,5 juta orang atau berjumlah sekitar 39 persen dari total kunjungan nasional.

“Yang artinya pariwisata Bali menyumbang sekitar 29 persen terhadap devisa nasional atau 50 persen terhadap produk domestik regional bruto (PDRB),” terangnya.

Dimana pihaknya menuturkan bahwa menurut sejumlah penelitian, kebiasaan mencuci tangan mengalami penurunan dibanding masa awal pandemi. Sehingga komitmen bersama untuk disiplin dalam menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) sangat diperlukan saat ini.

“Sehingga nantinya Nivea Sun juga akan menyebarkan edukasi melalui public service Announcement mengenai wisata aman dan taat prokes sekaligus membagikan informasi tempat wisata yang aman dan taat prokes di Bali,” paparnya.

Marketing Director Nivea Indonesia, Yulias Rachmatika mengatakan selain menunjukkan kepedulian terhadap dampak panjang pandemi Covid-19 bagi masyarakat Bali, Nivea Sun juga akan memberikan edukasi terkait pentingnya kedisiplinan dan ketertiban dalam menerapkan PHBS.

Yulias Rachmatika menjelaskan sejak awal berdirinya Nivea selalu berkomitmen untuk berperan aktif dalam memberikan kontribusi bagi peningkatan kualitas kesehatan masyarakat. Pada tahun 1911, menjadi tahun dimulainya Nivea menghadirkan skin care untuk menjawab kebutuhan konsumen akan produk perawatan kulit yang nyaman dan aman.

Selanjutnya, pada tahun 1958 menjadi kali pertama muncul gaya hidup bermain di pantai. Sehingga para peneliti bekerja keras untuk dapat mempersembahkan produk yang bisa membantu masyarakat menikmati hangatnya sinar matahari dengan nyaman dan terlindungi.

“Selain itu juga memastikan bahwa mereka selalu terlindungi dari etek buruk sinar matahari. Kini saat dunia dilanda wabah Covid-19, kami pun tergerak untuk turut berkontribusi, salah satunya dengan mendukung program pemulihan ekonomi Bali,” ujarnya.

Tak hanya itu, Nivea Sun juga berkomitmen untuk terus mengedukasi masyarakat akan pentingnya menggunakan sun protection kepada para wisatawan.

“Melalui keterlibatan Nivea dalam program ini, Nivea mengajak semua pihak untuk saling jaga, menjadi guard atau pelindung bagi Bali tercinta. Kami berharap Bali bisa menjadi destinasi wisata yang lebih aman dan nyaman bagi wisatawan sekaligus lingkungan tempat tinggal yang lebih sehat bagi masyarakatnya,” imbuh Yulias Rachmatika.

Sementara Koordinator Udayana One Health Collaborating Center (Udayana OHCC) Dr. dr. Ni Nyoman Sri Budayanti, Sp.MK(K) menerangkan, Bali Bangkit merupakan upaya untuk memulihkan perekonomian melalui sektor pariwisata dengan mengajak masyarakat menerapkan wisata aman dan taat prokes.

Sri Budayanti yang juga berperan sebagai koordinator bagi semua pihak termasuk pemerintah dan pihak swasta yang ingin berkontribusi dalam program ini menekankan bahwa ketaatan terhadap prokes melalui penerapan PHBS merupakan langkah penting dalam pemulihan perekonomian Bali yang memerlukan komitmen semua pihak termasuk wisatawan dan masyarakat Bali.

“Hal ini sejalan dengan pedoman Tri Hita Karana yang salah satunya menekankan pentingnya hidup dalam keharmonisan antara manusia dengan manusia lainnya (pawongan),” tandasnya. (030)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.